easy reading..

Because your time is the most important…

  • Categories

  • Archives

~sayap garuda~ (tulisan semasa lampau)

Posted by joernalist on May 4, 2007

::: Senin Pagi, Pagi Sekali, Mari Kita Bersua :::

Dengan penuh rasa syukur,
Ketika kedekatan kita kemarin, di saat kuliah adalah sebuah rutinitas, kita sendiri-sendiri mencari teman sepermainan yang berbeda.

Ketika saat ini kita melepuh dalam panasnya ritme hidup di dunia masing-masing rasa kangen itu timbul…
Kangen akan persamaan asal sekolah, persamaan memori, persamaan senasib sebagai pekerja pemula..dan tentunya persamaan atas semangat meretas hari esok…
Lalu dibuatlah momen-momen mungil diantara kita..lewat perjumpaan tak sengaja pada acara teman-teman kita, acara kumpul bareng teman satu kelompok, acara reuni satu kota, juga pada hari bahagia di hari raya..

Juga hari ini,
Dengan sungguh-sungguh sengaja kutulis ini, yang sesungguhnya adalah sekadar upaya menyambung rasa, mengingat kisah di lampau semu yang sayup-sayup tetap nikmat untuk diresapi..

Satu titik dalam hidup, akan tetap sebuah titik di hidupnya itu..
Namun tiada suatu kesalahan apabila titik-titik ini menjadi rangkaian garis, menjadi rangkaian lingkaran, kurva, segitiga atau apapun yang sekiranya bisa membikin kita untuk bisa lebih bahagia di saat senja..

Pelan namun pasti, teman-teman kita yang lain akan juga lepas dari singgasana mahasiswa…pusing namun dinanti teman-teman kita akan berubah peran dalam rumahtangganya…kelak pun niscaya memori hari muda akan ada dalam benak tua kita…

Bersyukurlah pada usaha kita untuk selalu bersua berita, menitip pesan, berbagi cerita, mengobrol dan diobrol bahkan untuk hal-hal yang sepertinya hanya menghabiskan waktu saja..

Adalah suatu kebahagiaan apabila setiap saat kita tidak meninggalkan hal-hal lama yang telah berlalu..teman sepermainan di desa, pacar pertama, guru yang pernah menghardik kita, ruang rahasia tempat menyembunyikan majalah dewasa di saat SMA, baju kesayangan kita di saat remaja..
Namun untuk apakah semua ini..atas apa yang telah kita lakukan, kita kumpulkan dan kita simak dari lembar ke lembarnya? Sekadar kenangan..?

Selayaknya kita menempatkan semua ini sebagai jejak langkah, sebagai peniup angin kelupaan kita, menitikkan noktah pada kesalahan kita, sehingga apapun itu menjadikan kita untuk menjadi lebih baik..menjadikan kita sebagai Bapak yang dibanggakan putranya, sebagai ibu yang dijadikan panutan keluarganya..menjadi seorang bawahan yang menjadi incaran atasan untuk menggantikan kedudukannya, menjadi atasan yang selalu dilindungi wibawanya..dan menjadi manusia yang tahu diri di hadapan penciptanya…
Mungkin itu saja..

Hormat Takzim,
Rio Wardhanu
Senin, 28 Maret 2005
Kamis sore,sore sekali,dan kita berkomitmen

Selalu dengan penuh rasa syukur,
Ketika terbaca berbagai tanggapan, sekilas rasa kesombongan berpotensi hadir dalam benak dan sebagai suatu pembelaan itu manusiawi sekali adanya, namun juga menjadi beban berat karena seharusnya kita semua selalu ‘walk the talk’ agar kita bisa berbiasa diri menjadi orang yang berintegritas.
Terima kasih atas tanggapannya.
bukankah setelah berpikir kita harus berterima kasih? Setelah ‘think’ kita wajib ‘thank’, setelah ‘denke’ kita wajib ‘danke’, karena semua sekadar dari sang Maha Pencipta.

Teman,
Mari kita berbicara mengenai komitmen…
Ketika 1 + 1 adalah 2, itu adalah ‘sekadar’ suatu ketepatan janji yang telah disepakati bersama. Muncul dari kesepakatan besar di antara para pemikir terkemuka dari semenjak hitungan itu ada.
seluruh ahli logika, filsafat matematika saling mengikrarkan diri untuk menyatakan bahwa 1 + 1 adalah 2, dan memang pada hakikatnya perhitungan diberlakukan dengan komitmen penuh.
bayangkan bila ada satu ilmuwan saja yang tidak berkomitmen penuh, dan mencoba untuk meniadakan ini. 1 + 1 adalah 3!!! apa lacur?
Dan ini berlaku untuk seluruh disiplin ilmu.

Lihatlah apa yang terjadi di negeri antah berantah bernama Nusantara. Ketika segerombolan ahli teknik sipil berhitung angka, 1 jembatan yang panjangnya 10 meter yang seharusnya (dan mereka tahu memang ini lah seharusnya) terbentuk dari 10.000 batu bata, 100 sak semen dan 2 truk pasir, dengan biaya 100 juta rupiah saja..dihitung oleh mereka dengan cukup 8.000 batu bata, 80 sak semen dan 1,5 truk, namun dengan biaya yang justru dilipatgandakan.
Maka apa yang terjadi??…..
Inilah komitmen, Teman..
Dan sungguh jarang rasanya ketika kita berpikir sejauh mana kita telah memegang teguh sebuah komitmen yang pernah kita sepakati.
Seberapa terserak remah-remah janji yang belum kita selesaikan selama ini.

Janji pada diri sendiri untuk selalu menemukan kebenaran hakiki, janji untuk selalu berkata benar, berkata sopan, selalu tepati janji, untuk tidak berbohong, untuk bangun pagi, bahkan untuk sekadar berkata jujur atas pertanyaan diri sendiri, sudah cukup baikkah kita selama ini?

Orang-orang dari negeri antah berantah yang bernama matahari terbit sepertinya memiliki suatu istilah yang bernama ‘kaizen’.
Yang -sepertinya pula- hampir mendekati pengertian bahwa di dalam hidup ini tidak ada yang namanya ‘terbaik’, yang ada adalah ‘lebih baik’, sehingga tertanam dalam hidup kita untuk selalu melakukan hal-hal menjadi lebih baik..lebih baik..dan selalu berusaha lebih baik.
‘Sekadar lebih baik…’

Hormat Takzim,
Rio Wardhanu
Kamis, 31 Maret 2005
::: Senin Pagi, Pagi menjelang siang, lapar menghadang :::

(Tulisan ini diberikan khusus kepada Mas Dwi atas permintaannya kepada saya, betapa indahnya menjadi ‘sekadar’ Pandir di dunia. Namun untuk lebih berguna, sebaiknya dipublikasikan lewat milis kita. Semoga ada kelebihan guna)

“JIKA tangan punya keringat untuk menguap karena kerja, benak punya gumpalan untuk melatu menyebarkan ilham, untuk menyadari motif-motif manusia…” (nukilan makalah Nirwan Ahmad Arsuka, Kehidupan Kedua, Tentang Nalar dan Horizonnya)

Bekasi, 4 April 2005,
Selamat Pagi…

Semoga kita semua selalu diberi kemudahan menjalani hidup…,
beribadah dengan riang gembira…

Seberapa jauh kata dapat merangkup raga dan jiwa…menghanyutkannya…, menggerakannya…Bagi seorang Ali Syariati, pertanyaan ini begitu mudah dijawabnya. Lewat kata-kata, tulisannya adalah untuk menggerakkan…bernas pada kata, makna pada kalimat, hanyalah jalan dalam menempuh sebuah ritual mulia, bergerak, bekerja.
Kata yang tak terpasung sebatas pemanis logika, namun sumber energi lahiriah yang selalu dapat menerjang ruang dan waktu…

Lalu dimanakah fungsi sebuah tajuk rencana? Dimanakah sebuah kegunaan dari catatan pinggir seorang pengembang ilham sejati, dimanakah nilai sastra dan dimakah fungsi realita dari tulisan ini sendiri…???

Wahai pecinta kata-kata,
Pernahkah membaca tulisan Soekarno? Apa yang kau rasakan?…ya, terdapat suatu energi yang terpusat pada hati, untuk berbuat sesuatu sesuai nurani, pelan tapi pasti, inilah yang disebut inspirasi..Lalu dimanakah pikiran kau ketika Pram berdendang ria, bercerita mengenai kegemarannya bertutur kata? Ya..engkau pun terbawa suasana untuk selalu kembali memaknai dan merasakan sesungguhnya arti sebuah kata ‘merdeka’…

Bermain kata-kata tidak saja bermain persepsi, memindahkan logika seorang penulis kepada seorang pembacanya, namun lebih dari itu kata-kata adalah sebuah olahraga logika, pengepul keberanian untuk mengadakan yang belum ada, mencermati sesuatu yang tidak pasti, dan mencari kebenaran yang tersendiri…

Bukankah pencerahan dalam arti sesungguhnya adalah ‘sekadar’ suatu semangat dan keberanian untuk ‘bermain-main’ dengan logika..ketika sejarahnya kebenaran hanya milik gereja belaka, lalu seorang pengusung logika dari ujung barat eropa tegak berdiri, meneriakkan kebebasan dalam bertutur kata, berolah logika dan bertuliskan apa adanya..Averoeisme pun lahir, Sang Ibnu Rushd, menetaskan logika dari cangkang gereja…lalu bermunculan begitu banyak pemikiran dan tentunya gagasan-gagasan baru lahir, sejalan, maupun tidak sejalan dengannya…

Namun sepertinya orang eropa berbeda dengan kita, mereka tahu apa yang sesungguhnya ‘ada’, apa yang seharusnya ’ada’…Averoes hanyalah pengantar bagi mereka, namun sesungguhnya adalah filsafat Yunani yang telah terbuka..daripada membaca sekundaria, apa salahnya mempertajam langsung lewat tokoh penulisnya..aristotles dilahap habis, beranak pinak menghasilkan imanuel kant bin ibnu rushd, dan di Asia, mulla sadra bin ibnu rushd…

Lalu dimanakah kita berada?ketika kata, makna, logika merasuk dalam otak?apakah masuk, terngiang dan mendekam lama di sana tanpa ada ejawantah dalam realita?untuk berkata ‘tidak’ harus beribu waktu mempertimbangkannya, untuk berkata ‘bukan’ butuh seribu berani dalam hati, apalagi untuk mendengar ‘tidak’, ‘bukan’,’ah masa’ dan seluruh kosa kata yang laksana jarum menusuk hati…

Akhir kata,
Bukankah Tuhan menciptakan malaikat, untuk mendendangkan kata ‘ya’ ?
Bukankah Tuhan menciptakan Syetan untuk mendengar teriakan ‘tidak’?
Dan bukankah Tuhan ciptakan manusia untuk mendengarkan : “mau iya kek.., mau nggak kek.., suka-suka gw donk…!!!”.

Hormat Takzim,
Rio Wardhanu
Senin, 4 April 2005

::: Mbuhay, Jumat Sore yang menakjubkan… :::

Kado mungil untuk Mbak Norma di penghujung ”sendiri”..

Dengan cinta yang menjalar ke seluruh rasa…

Perlahan, pasti, cepat, pasti, kita menginginkan berkeluarga..
Menikmati senja seperti saat ini, menjelang malam bersama pasangan tercinta adalah indah.
Jiwa-jiwa yang meresapi makna waktu untuk dihisap habis bersama, dan ini adalah sebuah ’orgasme’ kehidupan bagi sebagian orang.
Bisa menghinggap di setiap benak, bahkan nyata dengan rasa pada mata, kulit kita dan pendengaran yang diselimuti keindahan hidup…

Jumat sore, ketika keemasan senja merapuh dan disibakkan kegelapan perlahan, dan perasan yang menghujam karena ingat akan libur di esok hari menimbulkan sensasi tersendiri…
Kita boleh saja merasa ada ketidaksiapan pada diri, ketika menghadapi satu titik di mana kesendirian terancam oleh keinginan berumah tangga..namun sepertinya juga bukan hal sulit untuk merajai hari-demi hari dengan didampingi pasangan pujaan hati..dimana lagi ada sisa kenikmatan yang luput untuk direguk?
Teh hangat yang diseruput perlahan, udara dingin yang meradang, dan perasaan kangen menghujam, seluruhnya adalah figuran pada fragmen kehidupan dewasa kita…lewat tangan yang merebah, melingkar di degup hati…

Kita…,
Ketika semuanya mulai berumahtangga, ada jenjang dimana kehidupan adalah berbagi, kehidupan adalah saling mengisi dan sebuah kehidupan adalah saling menikmati…
Sakit hati, umpatan lembut, rayuan yang tak juga usang, dan seluruh kenangan yang coba untuk selalu direkam dan tiada lain adalah sebuah kado kecil di pagi hari pasangan kita sehari-hari..

Kita, memang selalu ada di sini,
Tapi tidak selamanya keindahan perasaan masih hinggap di tiap sanubari kita..dan hanya kita lah yang berhak mengapa-apakan kesenangan kita, keriangan kita..bahkan kemurungan kita dan pasangan adalah suatu keindahan yang ada maupun tiadanya rasa senang selalu saja menemani kesendirian kita..seperti di saat senja kali ini..di sudut kantor yang masih saja enggan ditinggalkan,
Yang tiba-tiba dikejutkan hentakan lembut lewat sms:

”Mas..ayo plg, aku uda laper..”

Duh, gusti…!

Hormat takzim kembali,

Mas Rio di Bekasi
Jumat, 15 April 2005

::: Cinta Negara Apakah sejalan dengan Cinta Tanah Air? :::

Salam hormat,
Semoga hidup ini selalu diwarnai kebahagiaan…

“Untuk menggambarkan Nasionalisme= Cinta Negara” dan “Patriotisme=Cinta tanah air”

Dalam sebuah wawancara dengan harian Nasional Swedia di Stockholm yang disadur oleh TEMPO beberapa tahun yang lampau, Hasan Tiro berujar:

“Jangan tanyakan rakyat Aceh mengenai Nasionalisme, tapi kami akan berteriak lantang akan rasa Patriotisme kami!”

Begitulah jalan pikiran Hasan Tiro, yang menasbihkan dirinya mewakili suara keseluruhan rakyat Aceh.

Lalu masih ingatkah ketika Mel Gibson bermain habis-habisan dalam film The Patriot. Bagaimana seorang Peranakan Skotlandia yang telah menjadi anak Amerika berjuang habis-habisan untuk Amerikanya, walaupun pasukan Bung Mel terdiri dari Imigran, peranakan berbagai bangsa…
Patut ditanyakan apakah Mel Gibson memiliki Rasa Nasionalisme? Nasionalisme manakah, Skotlandia atau Amerika? Namun yang pasti mereka adalah para patriot (versi Amerika)…

Begitu pula- lah sejarah yang mengalir di bumi nusantara ini…

Untuk siapakah Diponegoro Berperang melawan Belanda? untuk sebuah nama Indonesia? ataukah Untuk tanah leluhur keluarganya…

Untuk siapakah Pangeran Antasari berjuang? Untuk sebuah kata ‘Indonesia’ ataukah kerajaan Banjarnya…?

Patriotisme tiada lain adalah nurani yang terpanggil akan identitas akan tanah tumpah darahnya, akan ikatan manusia terhadap alamnya, hajad hidupnya…

Nasionalisme lahir dari sebuah kesadaran politik yang terikat lewat amanat kedaulatan rakyat yang diberikan kepada Negara. Sebuah kontrak sosial antara rakyat dan negaranya.

Bagaimana dengan yang satu ini…

”Seorang anak bernama Umet, lahir di Ukraina dari Bapak seorang Pengusaha Minyak dari Indonesia dan Ibu seorang peranakan Arab-Belanda dan Padang. Sekolah TK di Ukraina, SMP di Rusia, dan SMA di Polandia. Lalu dia kuliah di Universitas Praha. Menikah di Yunani dengan seorang Peranakan Itali-Turki. Dan sekarang Umet tinggal di Cyprus. Umet masih WNI, namun belum pernah menginjakkan kakinya di Indonesia bahkan mandi dengan air sumur Indonesia pun belum..Kemudian pada suatu hari dia ditanya apa itu Pancasila? Coba nyanyikan Indonesia Raya? Coba jelaskan amandemen apa saja yang ada di UUD’45…?
Umet tak bisa menjawab, tak bisa menelaah bahkan mengerti apa itu Pancasila. Umet paham lagu ’tubthumping’ Chumbawamba, tapi sama sekali belum tahu itu Indonesia Raya apalagi UUD’45.
Tetapi dia sakit hati ketika teman kuliahnya bilang Indonesia negara melarat, Indonesia negara para Koruptor, apalagi mereka yang meludahi bendera merah putih di Kedubes-nya di Praha…

Ketika dia ditanya apakah kamu memiliki Nasionalisme? Apakah kamu memiliki Patriotisme? Umet hanya bisa bilang..”Saya memiliki Istri dan Anak 4. Masalah Nasionalisme atau bukan…Patriotisme atau bukan,, entahlah..!

Begitu banyak Umet yang lain di belahan dunia sana..

Hormat Takzim,
Rio Wardhanu
Selasa, 19 April 2005

::: Kartini, sesuatu yang terlupakan: Sebuah Tambahan:::

Salam,
Semoga Kita semua makin Ikhlas menjalani hidup,

Kalau ada yang masygul dengan Kartini, yang sedikit ’bolong’ dari dirinya adalah ketika beliau tidak bisa mendobrakkan dirinya untuk menolak menjadi istri kedua seorang bangsawan Jawa yang identik dengan kepoligamiannya.
Tapi seperti apa adanya, realitas yang ditanggung terlalu menghujam pada dirinya, menolak apa yang ada dalam pikirannya dan akhirnya dirinya tiada lain seorang istri kedua, seorang wanita muda yang menjadi ’korban’ sebuah sosial kultur lokal saat itu.

Mas Dwi dan teman-teman semua,
Konsep yang dituangkan Kartini adalah kekinian yang meletup di saat dunia belum sanggup menerimanya. Kartini boleh saja berharap, namun sampai saat ini apa yang diharapkan beliau masih saja menunggu untuk segera ada. Lalu sanggupka kita meng’ada’kannya?

Bayangkan ketika lamaran pekerjaan dikerucutkan dalam sebuah kolom iklan lowongan pekerjaan, dan berbunyi : Wanita, Single,…bla..bla..bla..
Ada apa dengan kata ‘single’? Apakah wanita atau perempuan atau apapun namanya harus dituntut untuk selalu single dalam suatu posisi? Dimanakah suatu bentuk relevansi nyata mengkait antara marital status seorang wanita dengan dunia Profesionalnya. Pun ketika itu dipertanyakan kepada para Paduka HRD, tak lantas segera dijawab, karena ini tak pernah ada dalam gumpalan benak pemikiran murni mereka sendiri.

Untuk menjadi seorang perempuan atau wanita memang harus menjadi pribadi yang dihormati, bukan (hanya) oleh lingkungan, melainkan terutama oleh diri sendiri.
Sehingga tekad dan semangat yang terpancar dari para Katini ini merayap dan menjalar ke setiap relung pri kehidupan bangsa Indonesia, apalagi dunia…Semoga.

Matur Sembah nuwun,
Mas Rio
Senin, 25 April 2005

::: Format Kompak:::

Mas Hafid, Mas Dwi, Mas Dodong, Mas Janu dan keluarga room99-ku…

Sudah baca Koran Tempo tiga hari belakangan ini?
Layaknya floppy A dan CD Blank yang tergantikan oleh USB,
Layaknya Diskman, walkman yang tergantikan MP3 Player,
Maka Koran Tempo pun berubah…berevolusi cukuplah menggambarkan perubahan yang mereka usung..
Koran yang biasanya diformat dengan sedemikian besar, saat ini KT memformat ulang tampilannya…
Monggo dicek, dan nikmati…KoranFormatBaruUntukMasaDepan

Hormat Takzim,
Rio Wardhanu
BukannyaIklanBukannyaPromosiHanyaSekadarMemberiInformasi
Rabu, 11 Mei 2005

::: Sinyo Janu, Selamat Datang…:::

Hai Sinyo Janu,

Apa kabar,
Sekian lama tak berjumpa..kapan pulang dari Leiden? (ssst..teman2, Mr. Janu baru saja pulang dari Belanda untuk ikut kursussingkat di Leiden! Atas biaya dari Lembaga JRLS)
Ternyata, pulang dari negeri kincir-kincir menambah ilmu Mr. Janu dengan ilmu isep-mengisepnya! Welldone!
Tapi yang pasti saya selalu percaya..bahwa Mr. Janu selalu menggunakan istilah ”NISCAYA”, perhatikan!

Mr. Janu,
Sepertinya anda telah lama tertidur, hari ini dunia tidak dipenuhi lagi para penghisap, namun sudah bermain dalam pesta kebun telan-menelan! mengHisap-akan bersisa, sedangkan menelan-tak menyisakan sejumputpun jua!
Namun jangan terkecoh Mr. Janu,
Yang menelan manusia adalah ego-nya sendiri!manusia-manusia penghisap tertelan oleh hasrat-ego-nya sendiri, bahkan seorang teman pernah berkata:

” hasrat kehidupan ini mencuri semangat, kadang membodohi saya untuk
berlari lebih keras demi sebuah egoisme yang tak pernah sukses. hasrat
kehidupan membuai mimpi seperti hitler membuahi eva braun, romantisme
diantara kekerasan dan ketidakjelasan yang tak bermuara. hasrat
kehidupan mengatur saya lebih dari dogma, menjelaskan semuanya dengan
balasan kenyataan dan memberikan senyuman semu bernama harapan.”

Dan satu lagi Mr. Janu…
Pembunuhan karakter takkan pernah sukses dilakukan kepada orang-orang yang berintegritas. Sebuah berita bohong-sebuah fitnah yang bersumber dari kedengkian akan tidak mempan a.k.a MENTAL…tal..tal..tal…. Karena apa? Setiap manusia memiliki ”keniscayaan” hati nurani yang bersih! Penilaian akan kembali pada nilai relativitas setiap individu!

Mr. Janu, begitu kangennya sahaya mendengar petuah-petuah paduka di kala senja…semoga kisah kasih di dunia mayantara kita, tak akan lekang oleh segala!

Hormat Takzim,

Bekasi, Jumat senja, 13 Mei 2005..(7 tahun lebih satu hari, kala mahasiswa banyak yang terhempas, terhisap oleh sebuah peristiwa)

::: Janu ada di mimpi tak nyata dan benar nyata mimpi Rio :::

Zuguzagazagazuguzigizigizagazugu,
Jenujenijanujinijini…

Mas Janu,
Mimpi tak ada, nyata pun tak tampak..entah hidup dalam mimpi atau hidup penuh mimpi, namun yang jelas aku memimpikan kita bisa nongkrong, sambil selonjor, ngerokok samsoe, nyruput wedang kopi panas mengepul, setelah berkeringat ria makan sego pecel Jawi yang dijual di emperan toko kelontong Meneer Jap Van Breukleun di Leiden sini… berharap sembari menyaksikan anak-anak kita dan cucu kita berlarian di tengah taman tulip yang rontok sebagian karena bola sepak yang ditendang Sinyo-sinyo beralis kuning…Di tangan kita begitu banyak surat-surat persetujuan komisaris yang perlu kita tanda tangani…Oh ya jangan lupa RUPS besok kita adakan di Antwerp! Liquor-nya jadi pesan?

Mas Janu, jadikah sampeyan mengajak saya bersama istri untuk merayakan aqiqah-an cucu sampeyan di selat Jabal el Tarikh, sembari menikmati kambing guling, mentari mediterania dan gadis-gadis bangir nan merona?Sepulangnya kita bisa mampir dulu ke Yayasan Al-Banna di Kairo, untuk meresmikan pembukaan cabang lembaga JRLS yang ke-48..dan jangan lupa Luxor menanti kita.

Mas Janu,
Ketika “niscaya” yang selalu mulus bergulir dari surat-surat sampeyan, sebuah mimpi akan nyata adalah juga keniscayaan. Terkadang sepertinya saya hidup hanya sekadar kelumpatan dari mimpi ke mimpi. Mas Janu sampeyan inget, saya mimpi punya ”sekadar” warung nasi? Greng..lahirlah warung makan mbak RIMA…
Mas Janu ingatkah sampeyan bersama saya memimpikan seorang istri ”pembasuh”? Grennggg, setiap hari sehabis hilir mudik di belantara ibukota, bilasan ,basuhan sang Nyonya di rumah begitu menghangatkan…dan Mas Janu tentunya sampeyan masih ingat, hal apa yang paling dasyat dilakukan di kala siang hari?nah..jangan duga saya belum melakukannya! (huahahahaha…)

Mas, hidup sampeyan sendiri senyata-nyatanya adalah sebuah mimpi..!mimpi siapa? Ialah mimpi orang tua sampeyan..mungkin 25 tahun yang lalu, Pak’e dan Mbok’e memimpikan lahir seorang kacung Jawa yang berkulit Sinyo, wajah apik, dan hidung mancung..dengan perangai bagai Musafir Negeri Maghribi baru tiba di tanah jawa..dan Greng…saat ini sampeyan ada untuk mereka!

Hasrat adalah bukan mimpi, gairah adalah bukan mimpi, semangat bukanlah mimpi, ambisi bukanlah mimpi..karena hidup adalah mimpi itu sendiri! Sampeyan adalah sebuah ”keterlemparan” (meminjam istlah Heidegger) agung di wadah yang tepat. Jadilah Janu, bukan Jeni! Jadilah Janu Wiyanto, seorang Bapak dari Wiyanto Janu! Mas, mungkin saja Bung Chairil meniscayakan ”nama’’ nya hidup seribu tahun, bukan jasadnya!..dan Mussolini memimpikan sebuah citacita menghidupkan seribu jalan menuju Roma dalam mencapai sebuah asa!..

”Niscaya” adala bukan lawan ”usaha”! Tapi sebuah keniscayaan bahwa usaha akan membuat nyata hidup kita menjadi seakan-akan sebuah mimpi…

Zuguzagazigizigizugazugi..
Janujinijanijinujunu…joni.

Mas Janu selamat bermimpi, karena adalah sebuah keniscayaan sampeyan selalu diberikan mimpi untuk menikmati hidup ini..

Mas Janu, saya bermimpi cucu kita saling menyapa, bergelora dan minta berumah-tangga…semoga!

Hormat Takzim,

Rio Wardhanu
Rabu, 18 Mei 2005

::: Mimpi Kering? gak usah keramas Mas Janu…:::

Janu Oh Janu,

Mas Janu..
Capek?!..wah berarti energi sampeyan digunakan untuk hati yang tidak IKHLAS..satu lagu “keniscayaan” yang harus Mas Janu genggam bahwa keIkhlasan merupakan energi yang tidak akan pernah membuat capek..
Sebelum ada pembasuh yang menghantarkan energi “panas” siapkanlah untuk menguasai ilmu IKHLAS..

Mas Janu,
Konsentrasi pada mimpi, jangan hanya memanggil “mari-mari sini” tetapi hampiri, rangkul, rebahkan dan nikmati mimpi itu untuk menjadi kenyataan!
Bukankah hal yang paling nikmat bagi kita adalah menyetubuhi hidup ini?!
Kita hidup telanjang dan niscaya mati telanjang..Bukankah tidak ada yang perlu diratapi dan dikuatirkan..

Mas Janu,
Sampeyan sendiri yang pernah blang hidup ini bukan untuk direnungi..tapi untuk dikerjakan.
Dan untuk kembali ke masalah Capek, maka sebetulnya si Capek ini adalah tanda-tanda zaman, bahwa manusia masih punya energi yang bersisa untuk melakukan sesuatu..asalkan bukan capek karena merenung, tapi capek karena bekerja…sehingga Capek itu menghasilkan keringat..keringat itu akan dibasuh..dan basuhan itu halal untuk diresapi…uenak tenaaannn!

Mas Janu,
Capek pikiran kan?!

Untuk Mas Dwi,
Sampeyan sudah merasakan mimpi-mimpi kami? Atau setidaknya telah bertegur sapa? Kalau sudah merasakan mimpi yang sama dengan kami, maka Mas Dwi akan satu frekuensi dengan kami, bukan berarti kami ”berbeda”, hanya saja terkadang kami paksa ”kata-kata” untuk menyuarakan segala pengembaraan mimpi-mimpi kami dan kalau boleh meminjam kata-kata andalannya R. Kiyosaki dengan ”uang bekerja bagi kami”, maka kami berpegangan bahwa ”kata-kata harus bekerja bagi kami”!bukan kami bekerja untuk kata-kata..

Mas Dwi,
Jangan terlalu dianggap serius…terkadang aku sendiri memperlakukan email-email ini seperti mainan untuk menghibur diri! Jaman sekarang kalau nggak pinter menghibur diri, mana bisa tahannnn…
Sekali lagi..mana bisa tahannnn…

Demikian seperak-dua perak dari saya,

Matur sembah nuwun,
Rio Wardhanu
Senin, 23 Mei 2005

::: Mas Ded, Mas Doel, Sinyo Janu, Mas Dwi dan yang lainnya… :::

Hai Mas Ded…

Aku bukaaan seorang pujangga, namun hanya seorang suami siaga!
Mas Ded sekarang tinggal dimana?? Di Negara berazas Nasionalitas atau Domisili?Lex Fori atau…?

Mas Doel..Rumahku di Kayumanis 6, No.20 (sebelahan jalan sama UtanKayu), kelurahan Kayumanis, Kecamatan Matraman, Kota Jakarta Timur, Propinsi DKI Jakarta.

Kalo Mas Doel datang dari jauh berkendaraan Bis, turunlah di Pulogadung dan lanjutkan dengan kendaraan Bis Ijo gede nomer 905 jurusan P.Gadung –Kota..(tarif 1500) bilanglah kepada ”Akang” Kondektur (karena untuk Bus Mayasari Bhakti di Jakarta yang menguasai adalah etnis sunda, tepatnya orang Tasik, Garut dan Ciamis, makanya nggak heran Mas Erdi selalu naek bus ini! Biar gretong, bow..!): saya mau ketemu Mas Rio yang rumahnya di Kayu manis deket Pasar Genjing (melafalkan ”Gen” sama persis dengan melafalkan gentong). Turun di Pasar Genjing, naik ojek dua ribu rupiah seraya berkata pada abang Ojek: kayumanis 6 ya…lalu pandanglah dan terus carilah rumah no.20.

Kalo Mas Doel naik kereta dan turun di Senen..jalanlah dulu hingga perempatan atrium dan naiklah angkot biru bernama M.01 (tarif 1500)..sebagai saran, naiklah pada saat jam 6.30 pagi (kalo dari jogja naek senja, nyampe senen kan jam 4-an tuh?!) mengapa? Karena saat itu Mas Doel akan dijejali oleh gadis-gadis muda nan ranum dan wangi yang hendak pergi menuju sekolah…SMA Bow..!)..lalu bilang hendak berhenti di Gramedia Matraman..(depan jalan Tegalan)..lalu naik Ojek, dua ribu juga! Bilang ke kayumanis 6.

Kalo mas Doel naik kereta yang bagusan dikit (taksaka) turun di gambir, nah naek aja taksi! Karena sudah semestinya untuk mem-match-kan setelah naik Taksaka ber-AC tentunya adalah taxi ber-Ac tarif antara 11 ribu hingga 15 ribu, memakai blue bird!)..jangan sampai keretanya AC, ehh…naiknya ojek! Tolllong..
Kalo Mas doel memiliki rejeki lebih, seperti hendak naik pesawat..turun di cengkareng, naeklah bus shuttle jurusan Gambir (RP. Delapan ribu-sepuluh ribu) kemudian lanjutkan naek bajaj ke rumah dengan alamat yang sama (tarif 7 ribu)..
Kalo mas doel bingung, susah, tolong kontak saja saya, dengan nomer HOTline yang sama…selamat mencoba..!
Untuk Sinyo Janu, kenapa nggak nginep ditempat sahaya saja, Nyo..kalo memang hari Sabtu ato minggu, dengan penuh itikad baik akan sahaya hantar Sinyo..bukankah itu lebih baik???

Buat yang lain, terutama Mas Dwi…ati-ati barangkali dikasih anthrax!
Salam Anthrax,
-R-

Rio Wardhanu
Kamis, 2 Juni 2005
::: Siaga: Siap Antar Jaga :::

Salam siaga,
Dalam Pramuka, Siaga adalah level pemula bagi para Anggota Pramuka. Selanjutnya adalah Penggalang.

Begitu pun saya Mas Ded, saat ini saya masih berkutat dalam kesiapsiagaan, belum dapat menjadi seorang suami penggalang.
Saya belum terbiasa berkomunikasi ala morse dan semapur, masih banyak mis-komunikasi di sana-sini. Tali temali saya belum dapat ”menyimpulkan” berbagai persoalan sepenuhnya. Saya masih suami siaga yang merasa bahwa dunia ini hanyalah berisi nyanyian, baris-berbaris dan terkadang acara berkemah di halaman sekolah.

Sembari belajar menjadi suami penggalang sejati, yang dapat memimpin anggota di keremangan malam purnama, mencari jejak yang penuh teka-teki dan terutama adalah dapat menjadi Perodjo Mudo Korono sedjati ning….Saya tetap berupaya mengumpulkan remah-remah semangat yang sempat terjerembab (akhir Mei kemarin isteri di rumah mengalami keguguran di usia kehamilan 5 minggu). Mengalami sedikit cobaan saja, kepala sulit didongakkan…

Namun,
Tanpa dinyana, istri saya jauh lebih kuat dalam menenangkan pikirannya, kesabaran yang tak pernah lapuk dan selalu saja dapat menguatkan saya, Mas Ded, seorang Ketua regu, berhasil dibimbing oleh anggotanya. Sungguh suatu kondisi yang menguatkan saya untuk selalu berusaha mencintai regu ini.

Mas Ded,
Sleman Barat dalam keadaan damai? Bagaimana dengan kawasan Sleman Timur, apakah terkendali? Bagaimanapun juga squad Sleman bersatu masih babak-belur di dunia bal-balan kita..sabar ya Mas Ded!

Untuk Mas Dwi,
Dunia ini adalah untuk orang-orang yang telah menikah…
Mau bukti?
Harap sungguh-sungguh merenungkannya…

Ada sup yang penuh kuah,
Pengen ngerasain hidup? Cepatlah menikah…

Salam Kuah,
-R-

Rio Wardhanu
Jumat, 3 Juni 2005

::: Potong Rambut..rambut mana….yang ini khan?…mana aja :::

Buat Teman-teman semua…
Semoga selalu saja pandai bersyukur atas segala nikmat yang telah diberikan..

Wah..wah..wah..tanggapan yang beragam dan sungguh menarik untuk disimak tentang pernikahan sungguh bermanfaat bagi saya. Berbagai tanggapan yang saling mendukung, membangun dan berasal dari hasil perenungan yang tidak “seepret” langsung jadi, selalu saja menguatkan rasa bersukur saya memiliki teman-teman yang walapun tidak ganteng dan tidak kaya namun masih ada gunanya, hehehe..
terima kasih semuanya terutama buat Mas Dwi, Sinyo Janu, Mas Ded dan Mr. Chotman..semoga kalian sema bisa menjadi kakek yang selalu membahagiakan dan terbahagiakan oleh nenek di samping ranjang kalian esok nanti…!

Mas, Sinyo, Mr dan Nona serta Nyonya lainnya…
Saya sungguh tertarik dengan perkataan mas Dwi mengenai hubungan sejenis yang “ngotot” untuk “dinikahkan”..(di luar negeri ya?)
Nah..sebetulnya hal ini bisa ditekan apabila fungsi keluarga dapat berjalan sebagaimana mestinya..
Bayangkan, tentang konsep aqiqah di ajaran Islam…
Sepertinya, aqiqah ini selain sebagai tanda bersyukurnya kedua orang tua si Bayi, tentunya ada makna lain di dalamnya..yakni memperkenalkan sekaligus memohon kepada masyaraka sekitar tempat tinggalnya untuk turut menjaga bayi mereka baik lahir maupun bathin?

Caranya?

Lewat potong rambut, secara tidak langsung setiap orang yang hadir dan ikut memotong rambut si bayi dapat memastikan wajah si Bayi dan yang terpenting jenis kelamin si Bayi..Hal ini dikuatkan dengan dua atau cukup satu kambing yang disembelih..masyarakat akan tahu pasti apakah ”burung” ataukah ”celengan” yang bertambah di keluarga besar komunitas mereka..
Sehingga saat si Bayi tumbuh berkembang, warga sekitar dapat turut serta menjaga kodrat si Bayi ini..bila dia bermain dengan tingkah polah yang tidak wajar, masyarakat sekitar tentunya akan ikut serta mengingatkan orang tua ataupun si bayi itu secara langsung..

Hal ini tidak berlaku pada komunitas yang tidak bersentuhan dengan ajaran ini…sehingga Mas Dwi harus maklum bahwa mungkin teman sekamar Mas Dwi di sana, sewaktu-waktu akan memeluk dan mencumbu sehingga kumis-kumisya membuat geli Mas Dwi..Waspadalah..!!!

Demikian, sekuntum-dua kuntum dari saya,

Rio Wardhanu
Rabu, 8 Juni 2005

PS. Buat Sinyo Janu…: Sepertinya lebih enak jadi Peniup seruling ala Fakir India daripada menjadi Tentara, Nyo..! karena bisa dengan mudahnya membangkitkan ular Cobra kapan pun dia mau….!

::: Creating Value.. :::

Salam bahagia,
Semoga teman-teman semua selalu pandai menemukan sendiri kebahagiaan macam apa yang telah dinikmati..

Sedikit saya ingin bercerita mengenai “creating value”…
Entah dari mana asal kata ini..hanya saja saya intens membicarakan istilah ini ketika berkunjung ke Wisma Asia, Slipi.
Untuk kepentingan teman saya yang bertugas di bagian training, saya bersedia menemui Bapak tersebut. Nama beliau Michael Adryanto, yang kesehariannya sebagai Wakil Kepala Divisi Learning Center, PT. Bank Central Asia Tbk. (wah, teman-teman yang pernah mengikuti ODP-MDP BCA harusnya kenal beliau nih!).

Banyak hal yang bisa saya dapatkan dari pembicaraan dengan beliau.
Salah satunya adalah mengenai creating value.
Beliau bertutur, bahwa tetangganya memiliki anak, lulusan terbaik BiNus, namun ketika mengikuti tes di BCA anak tersebut tidak diterima. Ayahnya komplain kepada beliau.
Ternyata jawaban beliau adalah bahwa BCA tidak pernah mencari yang “terbaik” namun yang “tercocok” bagi perusahaan (not the best but the fittest person). Nah, tentunya nilai ke-“cocok”-an tiap perusahaan berbeda-beda. Salah satunya bagi BCA adalah mereka memiliki kemampuan memberikan sebuah nilai bagi perusahaan atau berpotensi kearah situ.

Begitu murah seorang pegawai, apabila digaji 15 juta sebulan namun memberikan benefit bagi perusahaan sebesar 100 juta perbulan. Namun akan sangat mahal seorang karyawan ketika beliau digaji 150 ribu perbulan, namun kesehariannya dihabiskan dengan ongkang-ongkang dan senantiasa membaca koran.

Terlepas dari beberapa paham mengenai enak-tidaknya punya perusahaan sendiri, jatuh-bangunnya sebagai seorang pegawai..namun yang jelas, menciptakan sebuah nilai tidak akan pernah rugi, akrena yang bertambah adalah kompetensi kita berbanding lurus dengan kemajuan perusahaan. Dan apabila kelak, kita dijadikan buruan para Head Hunter, niscaya creating value merupakan sasaran utama dalam menentukan target buruan.

Sekian, sekilas sebuah paparan tentang creating value yang saya share-kan buat teman-teman.

Jangan pernah naik becak, bila becaknya beroda dua!
Jangan lupa selalu berdiri tegak, walaupun hidup terasa makin sengsara!

Salam BBM, semoga tidak langka…

-RW-
Selasa, 21 Juni 2005

::: Format Kompak-NYA KOMPAS :::

Mas dan Mbak keluarga 99-ku,

Menyusul Koran Tempo yang terlebih dahulu merubah format tampilan medianya, maka tepat hari ini, KOMPAS tak kalah me-Resizing tampilan format medianya.
Dengan menampilkan kutipan kata-kata Chairil Anwar, Soe Hok Gie dan Harry Rusli, KOMPAS mengusung ”perubahan sebagai sebuah Keniscayaan”..
Silahkan cek…
(buat Mas Dwi: “maaf, belum bisa liat secara langsung ya…?makanya cepet pulang ¡!”

Salam,
-RW-
Selasa, 28 Juni 2005

”Sebelum meninggalkan
KAMAR KECIL, pastikan ANDA
memberikan tempat yang nyaman bagi
pengguna selanjutnya…”

GERAKAN KAMAR KECIL BERSIH
JANU & RIO LAW SCHOOL

::: Berita Duka Cita :::

Bantul, 22 Juli 2005

Selamat Siang,

Hari ini, kami, selaku perwakilan dari Forum Komunikasi PPMJB (Perkumpulan Pemudi Mas Janu Bagus) dan IDAS (Ingin Dicintai Abang Supri) bermaksud memberikan berita duka cita dan sekaligus sebagai luapan keluh kesah kami.
Kami adalah ratusan perempuan terdidik dan terpelajar yang selama ini mengagumi teman kami dan ingin sekali dipersunting oleh teman kami pula.

Betapa sakit hati kami ketika di senarai ini bergelimpangan email yang memuat rencana pernikahan dua sosok pria yang kami sangat sayangi.

Mas Janu,
Tegakah dirimu meninggalkanku? Setelah sekian lama kami selalu merindukanmu?

Abang Supri,
Mana janjimu untuk membahagiakanku untuk selamanya…?

Kami merasa hancur..cur..cur..berkeping-keping..bahkan menjadi bubuk!
Cinta yang kami semai, kami tanduri lewat harapan-harapan mulia ternyata akan berakhir di September kelabu!
Pokoknya, kami sedang sedih!

Mas Janu…….
Abang Supri….
Taganya dirimu!

Salam kesedihan,

Yang berduka cita:
– Pariyem Kustiyah (teman SD Mas Janu)
– Nungki Vitasarani (mantan klien gugat cerai Mas Janu)
– Meina Fitriyanti ( Pernah ngutangin Mas Janu)
– Aliyah Binti Maimun ( Pelanggan Tetap Pupuk Urea Tokonya Abang Supri)
– Noni Munawar (mantan Ketua BEM IAIN SUKA tahun 2001)
– Parmin ( Mas Janu, masih inget sama penjual Batagor di Pasar Demangan? Itu saya!)

Dan 87 teman kami yang sekarang merasa dikhiananti oleh kalian berdua!

Kami bersatu, tak bisa dikalahkan…!!

Hehehe….
Sinyo dan Mingke…
Selamet..
Selamat datang di klub Pejantan tangguh…

”Siapkan persenjataan dan jangan takut akan kegelapan!”

Jumat, 22 Juli 2005

MAKANAN (JOGJA)
Menyicil catatan yang sedikit sentimentil.

Entah apa yang membuat Jogja begitu enak untuk dikenang. Bukan saja makanannya namun seluruhnya. Ada sisi romantisme yang tersentil ketika mengingat Jogja.
Ketika Makanan bisa melegenda layaknya Pizza, Cap cay atau apapun namanya yang terasa sama di semua tempat, maka makanan Jogja sepertinya takkan mampu berbuat seperti itu. Makan gudeg Yu Djum di Jogja akan terasa lebih nikmat dibandingkan dimakan di Jakarta. Justru Jogja-nya lah bumbu rahasia kesedapan yang tiada tara.
Apa sebab?
Inilah mungkin yang dinamakan atsmosfer kota. Bukan apa makanannya, namun siapa yang menemani kita. Bukan apa rasanya, namun suasana apa yang menyertai kita.
Mengenyangkan perut sebetulnya bukanlah pengalaman yang penting untuk dikenang. Namun ketika itu semua dilakukan di tempat dan di saat yang spesial bagi kita, niscaya akan menancap erat dalam keheningan memori kita.

Lupakanlah suasana tempat makan yang menjadi ujung pangkal kisah kasih dua insan, namun letakkan memori ini dalam kisah-kisah persahabatan yang tak lekang oleh zaman.
Ketika pada suatu titik pertemanan kita habiskan lewat percakapan tengah malam di rumah seorang sahabat, dihabiskan dengan seduhan teh, setoples biskuit dan sekaleng penganan lainnya.
Karena terkadang kita melupakan santapan yang dibuat oleh sahabat terdekat kita, penganan yang di bawa dari kampung halaman, atau boleh juga lah kita coba mengingat akan suapan pertama kekasih di pinggiran bibir kita yang mulanya selalu akan dimulai dengan malu-malu.

Teman,
Teh hangat buatan ibu kos, akan nikmat rasanya bila kita kenang saat ini. Rasa lapar yang pernah mendera akan manis rasanya saat mengingatnya kini. Remang templok kucingan adalah saat-saat senyap penanda tanggal tua.

Lalu dimanakah penekanan keistimewaan makanan Jogja?
Jawabannya adalah karena kita berada dalam sebuah momen di mana panca indera kita mulai belajar bertutur kata lewat dunia dewasa. Mata menerawang lewat kedipan kedewasaan kita. Jemari menari di sebuah kota mengejar mimpi, kaki berderap dalam hawa sejuk bulaksumur, dan tentunya kecap lidah yang bebas memilih hidangan apa yang hendak hinggap disana.

Zaman telah berubah, wajah kita pun akan menjelma tua, namun kenangan takkan pernah sirna.

Hormat takzim saya untuk Jogja,
Rio
Rabu, 27 Juli 2005

::: Sepucuk Surat Untuk Dora :::

APAKAH KITA BISA BERHASIL, DORA…?

Dora,*
Ada hati yang tertinggal di masa silam, ketika
tanpa sengaja memandangi rerumputan yang tumbuh di antara pembatas jalan.
Sekelompok rumput hijau muda yang melambai diterpa sepoi angin di siang menjelang senja.
Aku masih di sini, di sebelah kanan bangunan kantorku, dalam lapak bambu warung kopi pengusir rasa jenuhku.
Kutuliskan sebuah surat, yang semestinya kamu baca perlahan, hingga getar hati ini hinggap, menjalar, menyeruak dalam relung keheningan hatimu dan tertanam di sana tanpa pernah hilang dalam ingatan. Berhasilkah itu, Dora?

Dora,
Tiba-tiba aku teringat email gelap temanku di ujung kota tua sana:

”remote tv tidak lagi berfungsi selepas tengah malam
sementara semua lampu di Stadium dinyalakan pukul 4
pagi
jakarta seketika menjadi kota yang gelap gulita
lalu kita semua mendapatkan sms dari orang yang sama

apa yang membuatmu begitu penting?

Kita akan menjadi tua dan disingkirkan

jangan habiskan energimu di lantai dansa

sekolah tidak akan membantumu mencapai tujuan hidup

Apa yang paling kamu cintai di dunia ini?

kata hatimu adalah surga

jangan tidur di weekend

kita semua sibuk

change yourself
saat hidup membutuhkan superman…eh suplemen”**

Hidup terus bergulir, dan kamu masih saja tetap pada pendirian yang sama untuk tinggal di Kotak TV tua. Berjauhan dariku.
Sedangkan diriku terjerembab dan mencoba bertahan dari rutinitas yang mendera di sebuah Kota yang tampil muda, berisi, enerjik dan sering membuat mabuk warganya.

*Kringggg…kringgg…*
Tilpun Genggamku berteriak: kupijit, dan dia segera terhenyak.
Sebentar ya, Dora…

”Ya…?”
“ Bro, kapan nikah?”
“Ehmmm…sep-…tem- ber!..maap baru bilang, gak enak kalo jauh-jauh hari udah ngumumin, Mas”
”Oh..Oke deh, selamet ya…Mamah entar dateng, bareng gw…Tolong pesenin hotel ya, Bro..!”
”Yup..”
”Take Care, Bro…”
”Salam buat Mam..”
*Klik*

Lihat Dora! Sekadar untuk menitipkan salam pun tak ada waktu lagi. Waktu begitu singkat. Berjalan cepat, menerjang dan menerkam bagi yang tak sempat berjalan beriringan bersamanya. “Bye-bye Kamu, yang terlalu meresapi hidup, merokok di senja hari sembari menerawang jauh menikmati hidup”.

Entah mengapa keluargaku pun rasanya makin tak peduli. Dua bulan menjelang akhir masa lajang, Kakakku baru sempat menyapa.
Hidup memang tak bisa diterka.
Bagaimana dengan keluargamu, Dora?

Semoga kamu segera menyempatkan diri menuliskan jawabannya untukku, seperti biasa. Lewat barisan kata-kata yang setidaknya bisa dinikmati juga oleh kekasihku tercinta.

Dora…
Berhasilkah kita?

Medan Satria, Juli akhir 2005

* Tokoh kartun yang disukai anak balita hingga dewasa saat ini.
**kutipan yang diambil dari tulisan provokatif dari CFY-Jogja
(ditulis Jumat 29 Juli 2006)

::: Puan dari jauh baru bersua…siapa ya? :::

Mbak Ira dan Sobat Kiyu-kiyuku,

Hari ini, pesan singkat sengaja saya layangkan kepada “puan” nan elok di seberang pulau sana..(duh, yang ngerasa…!) hehehe
Apa pasal?
Telah lama saya menunggu kabar beritanya, dan tiba-tiba sore ini saya bisa mendapatkan nomor pun-gem (tilpun-genggem)-nya;
Tanpa ba-bi-bu, saya sms berkali-kali dan puan ini tak kalah cekatannya membalas bertubi-tubi.

Ah, hidup…ternyata hanya bersisa bagi siapa saja yang meluangkan waktunya untuk bernostalgia.

“Puan” ini tiada lain Mbak Ira,
Yang belum lama diterpa gosip yang begitu enak didengar “dekat” dengan sahabat “tuan” kita yang lain…

Mbak Ira,
2 minggu Kemarin saya ke Batam dan sempat meminta nomor pun-gem ke “Tuan”, namun karena kesibukannya yang membukit, saya gagal dengan terhormat tanpa sempat mengontak Mbak…

Untungnya minggu depan saya ada tugas untuk menengok Pekanbaru, namun tentatif sekali rupanya sehingga jangan terlalu kecewa bila belum saatnya kita bersua…

Mbak Ira,
Sering nengok milis ya, biar semuanya “ada”…

Salam,
Rio
Di Kayumanis;
Selasa, 2 Agustus 2005

::: Percakapan Dua Insan..:::

—–Original Message—–
From: room99@yahoogroups.com [mailto:room99@yahoogroups.com] On Behalf Of Rio Wardhanu
Sent: Wednesday, August 10, 2005 8:17 AM
To: room99@yahoogroups.com
Subject: [room99] Agustus, merdeka, dan panjat pinang…

Hei..hei..hei…

Merdeka! Atau merdeka?

Menyambut 60 tahun kemerdekaan Negara kita, gimana kalo teman-teman yang
punya pikiran, puisi, tulisan atau apapun yang sekiranya bisa menjadi
bahan “perenungan” bagi kita dipublikasikan dalam email selama bulan
agustus ini….

Yok ayo…

Sekali merdeka, tetap merdeka…

Salam,

rio

—–Original Message—–
From: room99@yahoogroups.com [mailto:room99@yahoogroups.com] On Behalf Of jenu jeni
Sent: Wednesday, August 10, 2005 8:06 PM
To: room99@yahoogroups.com
Subject: [room99] MERDEKA…..HIDUP SELAMANYA

Ass,

salam sejahtera buat rekan-rekan semua sealmamater.
BENAR. Benar Indonesia mo ngrayaiin kemerdekaannya. Salut buat Indonesia yang telah merdeka meski hanya dengan bamboo roencing.

Aku pingin cerita kepada dengan temen tentang obrolan pendek antara aku dan ali, yang kurang lebihnya seperti ini:

Ali :
“mas janu…ternyata ada penafsiran yang baru kuketahui tentang hadits yang berbunyi “kejarlah dunia seolah-olah kamu akan hidup selamanya”
“Dalam sebuah pengajian dikatakan ustad: hadits tersebut maksudnya adalah carilah rejeki-dengan cara yang halal, kalau engkau tidak mendapatkannya hari ini bersabarlah, dan carilah esok hari sampai mendapatkannya dengan cara yang halal…carilah terus dengan cara yg halal seolah-olah engkau hidup selamnya…”
Jadi…begitu mas janu….dari dulu aku menafsirkan hadits tersebut dengan keliru, yakni, kumpulkan harta sebanyak-banyaknya seolah engkau akan hidup selama-lamanya…”

Janu :
“..Oooo begitu, iya li sama dengan aku dulu; aku menafsirkan kumpulkan harta sebanyak-banyaknya seolah engkau akan hidup selama-lamanya…OOooo jadi penafsiranku selama ini salah….?”

Begitu teman percakapanku dengan ali….aku minta dong pendapat dari temen…??? thanks

MERDEKA!!! Salam untuk penikmat kemerdekaan…
Wass
________________

From: room99@yahoogroups.com [mailto:room99@yahoogroups.com] On Behalf Of Rio Wardhanu
Sent: Thursday, August 11, 2005 9:43 AM
To: room99@yahoogroups.com
Subject: [room99] [Tanggapan] Balada Ali dan Janu

Mas Janu dan keluarga-ku yang lain,

Sungguh fragmen yang apik telah dituliskan Mas Janu,
Dan saya coba mengkomentarinya dan tentunya dengan versi ”merdeka” saya sendiri;
Ada tiga kata kunci yang terdapat dalam paparan Mas Janu, yakni: merdeka, rizki serta halal!

Merdeka: Ini bukan sebuah harga mati dari sebuah ”kebebasan” karena sejatinya kebebasan harus disertai nilai persaudaraan dan persamaan; Merdeka lebih condong kepada keleluasaan dalam menentukan pilihan, tanpa ada unsur ”pemaksa” di luar kehendak orang tersebut. Ingat dengan pepatah ”Kami cinta damai, namun kami lebih cinta kemerdekaan!”;

Rizky: rizki menurut saya artinya ”menikmati”, bukan uang, harta atau apapun yang dapat dinilai secara materialism; Bagi petani, rizkinya adalah hujan sehingga adalah kenikmatan luar biasa ketika hujannya menjelma menjadi padi yang menguning.
Dan sebuah rizki ketika seorang pembantu rumah tangga dapat menikmati rumah besar di Puncak, walaupun secara ”de jure” yang memiliki adalah majikannya, namun secara ”de facto” justru pembantu ini yang memiliki ”rizki” rumah tersebut;

Halal: Nah, terlepas dari perdebatan mana yang halal-mana yang haram, saya dapat menyimpulkan bahwa sesuatu yang kita peroleh, harus benar-benar dipastikan bahwa itu memang ”hak” kita, lewat cara yang baik dan hasil yang baik pula;

Demikian Mas Janu seperak-dua perak dari saya,

Salam,
Rio

—–Original Message—–
From: room99@yahoogroups.com [mailto:room99@yahoogroups.com] On Behalf Of jenu jeni
Sent: Friday, August 12, 2005 9:25 PM
To: room99@yahoogroups.com
Subject: [room99] MTV-Rio AMPUH
Ass,
Alhamdulillah atas segalanya. terimakasih mas rio tanggapannya.
Ternyata bukan hanya MTV yang memiliki sajian yang ampuh. Rio juga ampuh.
Tulisan rio, meskipun tidak sepanjang rangkaian gerbing kereta, telah mengepulkan kebebasan jiwa dan meneriakaan pekak kekayaan hati. Perlu diingat, moga-moga, terngiang dipikir sebelum kita bobo bercumbu dengan guling-bantal (bagi yang belum kawin). ; bahwa kemerdekaan dan rizki yang halal-lah yang menyelimuti hangat tidur kita semenjak para pejuang menumpahkan darahnya untuk KEMERDEKAAN bangsa Indonesia hingga proklamasi benar-benar tertutur sampai sekarang.
Demikian untuk pejuang, TERIMA KASIH engkau telah menyelimutiku tiap malam hangat.
Semoga di surgapun engkau mendapatkan”kehangatan”.
Salam.
Penikmat Kemerdekaan dan selimut
Janu

From: room99@yahoogroups.com [mailto:room99@yahoogroups.com] On Behalf Of Rio Wardhanu
Sent: Monday, August 22, 2005 2:44 PM
To: room99@yahoogroups.com
Subject: RE: [room99] Mas Janu…Voses Innocentes!

Mas Janu
di kelembutan batas kota,
Yang terselimuti beton raksasa tempat belanja…,

MTV dan McD adalah aikon dari paham kekuatan modal (terjemahan sekenanya dari kapitalisme, hehehe)
Nah, jelas-jelas saya ndak terima di bilang MTV Rio ampuh..
Mbok ganti ernesto ‘rio’ guevarra ajah…yang ampuh bin mumpuni…!kalo ini mau gak mau saya mensyukurinya!

Mas Janu,
Ntar kalo mas janu jadi wakil presiden dan aku presidennya,
Gimana kalo kita wujudkan universitas JRLS kita? Setuju bukan…nah, sebagai salah satu wujud kesiapsiagaan kita ke arah sana, bagaimana kalo Mas Janu nonton film “Innocent Voice” alias Voses Innocentes yang sekarang sedang diputer di bioskop..kenapa? karena dasyatnya seperti La Vita a Bella (life is Beautiful)..
Tolong tonton ya, ntar kita bahas dalam mata kuliah minggu depan…

Salam Rejeki Halal,
Rio

—–Original Message—–
From: room99@yahoogroups.com [mailto:room99@yahoogroups.com] On Behalf Of jenu jeni
Sent: Tuesday, August 23, 2005 11:16 AM
To: room99@yahoogroups.com
Subject: RE: [room99] “om janu”

Ass,
ok mas rio “goerah”…eh..guevarra, ins aku tonton film itu. ntar kita peras habis kaya santan.
Yo sekarang aku sedang cuti tiga bulan, ikut Program retooling di UGM, Field: International Law. Tetapi tetap saja aku bukan pengangguran mas rio, tetap saja pekerjaan mencari-cariku dimalam hari, memburu dan mengejar2, mengelus-mengelus libido psikomotorik seorang ” the count montecristo”. Siang hari aku bisa ketawaketiwi sama temen-temen baruku dari undip, uns, ui dll. aku seneng.
gimana kabar dinda rima?
kapan rio junior menendang dunia?
kutunggu-kutunggu suara memanggil2ku “om janu”…
wass

From: room99@yahoogroups.com [mailto:room99@yahoogroups.com] On Behalf Of Rio Wardhanu
Sent: Tuesday, August 23, 2005 3:46 PM
To: room99@yahoogroups.com
Subject: RE: [room99] “om janu”

Wass…
Wiss
Wuss
Wess
Wossss…

Mas Janu,
Kalau memeras jangan kaya santan Mas Janu..saya usul merasnya kaya jaksa aja, hingga tak bersisa, hehehe
Cuti 3 bulan? Waduh..ngalah-ngalahin istriku nih! Selamet deh, kalo punya teman-teman baru…tolong jangan lupa janurioisme disebar, ditanam dan dirawat supaya besok kita tinggal memanennya…
Hutang mas janu di forum milis ini hanya satu: tolong terangkan apa sih yang namanya ”Program retooling” ini? Dan kenapa pake lapangan International Law segala? Gak pake lapangan senayan aja, atau lapangan tridadi Sleman…UGM mau coba jurus apalagi biar keliatan masih berbobot?

Kabar dinda Rima sekarang mulai sedet meneh…*swiitt..swiiit* alias kayaknya bakalan ada yang manggil Om Janu nih, hehehe
Rio Junior takkan menendang dunia layaknya Polisi Pamong Praja menendang PKL Pasar Minggu, tetapi Rio Junior akan mengelus-elus dunia, mencumbunya, meraih segala spiritualisme duniawi, lewat keterlemparan yang berarti (heidegger-nya kepake nih)…
Tapi tanpa lupa, bawa hidup hanya sekedar numpang buang air saja…(wiyanto-nya kepake nih)…hehehe

Mas Janu,
Kemarin aku nonton sendratari SANGGIT-nya Bagong Kussudiardjo di Taman Ismail Marzuki dengan Mas Dwi Australi…
Ternyata Jakarta benar-benar menunjukkan menara gading militansi keduniawiannya plus cakar maut kedigjayaan pemilik modal, bagaimana tidak masak nonton barang semono wae 50 ribu seorang?! Edan!

Kutunggu juga libido lainnya yang akan kau tuangkan dalam gelas pernikahan, Mas…

Wass-Wiss-Wuss-Wess-Woss

Salam libido!
rio

::: Duka Cita :::

—–Original Message—–
From: room99@yahoogroups.com [mailto:room99@yahoogroups.com] On Behalf Of Rio Wardhanu
Sent: Monday, August 29, 2005 5:00 PM
To: room99@yahoogroups.com
Subject: [room99] Bapak bangsa Telah meninggal dunia

Teman-teman…

Telah meninggal dunia, seorang tokoh pergerakan Islam sekaligus Bapak
bangsa, Bapak

Nurcholis Madjid atau lebih dikenal Cak Nur,

pada hari ini 29 Agustus 2005, sekitar pukul 14:00 WIB.

innaa lillahi wa innaa ilaihi rajiun

kita telah kehilangan pemikir besar…

Mari kita panjatkan doa untuk beliau…

::: Gonjang-Ganjing Deplu :::

From: room99@yahoogroups.com [mailto:room99@yahoogroups.com] On Behalf Of yunita utomo
Sent: Monday, September 05, 2005 8:58 AM
To: malist hk99
Subject: [SPAM?] [room99] lowongan CPNS Deplu

Ref Kompas hari Sabtu 3 September 05, ada lowongan CPNS deplu untuk teman2 alumni fakultas hukum yang berminat. saya attach disini. kalo tdk kebuka bisa dilihat di http://www.deplu.go.id
__________________________________________________

—–Original Message—–
From: room99@yahoogroups.com [mailto:room99@yahoogroups.com] On Behalf Of Suharyo Tri S
Sent: Monday, September 05, 2005 8:03 PM
To: room99@yahoogroups.com
Subject: Re: [room99] lowongan CPNS Deplu

Assalamualikum,

Hi Guys,
Sorry lama nggak beredar di milis nih, lagi jarang on
line aja. Anyway, mo sedikit nambahin sharing info
tentang lowongan deplu yang udah di posting ama ita
kalo2 ada yang berminat.

Berdasarkan pengalamanku tahun kemaren, rekrutmen
deplu cukup kompetitif dan transparan. Untuk seleksi
administratif awal aku yakin keterangan di situsnya
udah cukup jelas.

Kalo ujian tulis yang pertama, diadain di PRJ,
materinya isu-isu aktual masalah nasional,
internasional dan pengetahuan umum. Aku saranin baca
semua press release di situs deplu, kalo bisa berita
di situs kompas satu bulan terakhir/lebih. Ujiannya
sendiri ada 3 bagian, ada yang jawaban singkat, essay
bahasa indonesia ama essay bahasa inggris.

Tes kedua kita tes Toefl , kalo tahun kemaren pakenya
LIA, jadi temen-temen bisa ngejajal tes nya di LIA
cabang mana aja. Walaupun nggak dikasih tau skor
minimalnya, rata-rata skor 500 masuk tes berikutnya.

Tes selanjutnya,kita psikotes pake standarnya dari
direktorat psikologi TNI AD bandung, soalnya biasa
aja, kaya standar UI, kaya verbal, numerik,
pauli,sikap2 etc, aku saranin pake bukunya yul
iskandar (banyak di gramedia). Tes selanjutnya
wawancara dengan psikolog, masih dari AD, cuma
ditanyain tentang personal data/kepribadian aja.

Tes terakhir, kita wawancara substantif in english
dengan panel yang biasanya dengan 2 orang mantan dubes
ama 1 orang diplomat aktif/ pejabat eselon 1 ato
eselon 2. Selain personal data, kita ditanyain isu-isu
aktual ama skripsi (kalo yang ada kaitannya dengan
HI).

Oya, sebagai tambahan, Rekrutmen Deplu emang duluan
daripada departemen lain dan biasanya nggak barengan,
tahun kemaren aja aku juga bisa ngedaftar di Bappenas,
jadi temen2 tetep bisa ikut CPNS yang lain.

Ok segitu dulu aja, kalo ada yang mo respon silahkan
aja lewat milis ini (cuma sory kalo misal nggak cepet
aku respon balik) ato sms ke HPku aja. Good Luck Guys.

Wassalam.

__________________________________________________

—–Original Message—–
From: room99@yahoogroups.com [mailto:room99@yahoogroups.com] On Behalf Of Rio Wardhanu
Sent: Tuesday, September 06, 2005 3:01 PM
To: room99@yahoogroups.com
Subject: RE: [room99] lowongan CPNS Deplu :::pesan-pesan:::

:::Pesan-pesan Mbah Rio :::

Terima kasih atas petunjuk dan “jalan terang” yang diberikan Mas Haryo
Semoga teman-teman cukup terbantu dengan informasi yang ok-tersebut..

Nah,
Cuman sedikit pesan…
dari mbah Rio..buat cucu-cucu yang mau melamar…

1. Siapkan mental untuk jadi pegawe negeri sipil dengan
sungguh-sungguh…apalagi deplu, yang katanya harus banyak belajar dan tak bosan training…

2. Siapkan mental untuk siap digaji sesuai ketentuan, jangan pernah
berharap cepat kaya, karena kalo bukan karena korupsi, dari mana dong duitnya…?

3. harus mengabdi kepada negara, bahwa saya masuk deplu bukan
nebeng hidup, tetapi menghidupi deplu… (ikutan ahmad dahlan-nya muhammadiyah);
4. Jangan ngiri kalo udah lama pergi ke negeri sebrang sebagai
diplomat, pas pulang masih belum punya rumah, sedangkan temen-temen yang lain bertebaran harta di mana-mana..(namanya juga pengusaha)…

5. Jangan mau kalo dipaksa nganterin saya besok, kalo ternyata lagi
studi banding ke luar negeri,..walaupun saya nanti jadi anggota DPR yang terhormat..suwer! jangan mau! Apalagi buat nganterin belanja…ampun deh!

6. Jangan sampai tergoda punya istri orang bule..karena walaupun
tinggal di Negara bule, istri tetep harus ber-paspor ndonesia…

7. selamat…setidak-tidaknya dalam hidup pernah jalan-jalan gratis
ke negeri seberang…karena kalo bukan karena korupsi ato jadi tkw, kemungkinan itu kecillll sekali terwujud….sekali lagi selamat…

8. semuanya diawali niat…”ibdah” dalam arti seluwas-luwasnya…okeh..?!

terima kasih…
salam,
rio

—–Original Message—–
From: room99@yahoogroups.com [mailto:room99@yahoogroups.com] On Behalf Of hafid
Sent: Tuesday, September 05, 2000 3:25 AM
To: room99@yahoogroups.com
Subject: [room99] Dari Deplu sampai Gudek Bu Amat

ass. wr. wb.

satu lagi bukaan CPNS yg paling banyak diburu menghiasi milist beberapa hari
belakangan. Yang ditanyakan beraneka ragam. Mulai dari syarat test, bocoran
soal hingga prediksi gaji. PRJ yang (setahu saya) selalu di dapuk sebagai
tempat test bakal kebanjiran lautan manusia yg saling mengadu nasib.

Oia…kebetulan akhir pekan kemarin beberapa teman2 dari jakarta meluangkan
waktu datang menyambangi kami yg masih setia menjaga kota tua ini 🙂 Sambil
mengingat2 sedapnya santap siang gudek kering Bu amat di daerah selokan
mataram, saya jadi ingat tawaran haryo untuk mbantu temen2 ’99 yg akan
mengundi nasib dalam test Deplu kali ini.

Doa saya dari jogja untuk temen2 yg akan segera bersiap2 berangkat ke
jakarta. Sedikit melengkapi apa yg ditulis rio. Menjadi diplomat berarti
harus siap berpesta dan “berhura2”. Karena konon menurut haryo sendiri,
makna diplomat dahulu berarti kebiasaan para bangsawan yg terbiasa
mengadakan jamuan untuk mendekatkan diri dalam kelasnya.

Wallahu’alam bis shawab

salam,
-doel-

—–Original Message—–
From: room99@yahoogroups.com [mailto:room99@yahoogroups.com] On Behalf Of Rio Wardhanu
Sent: Wednesday, September 07, 2005 9:04 AM
To: room99@yahoogroups.com
Subject: RE: [room99] Dari Deplu sampai ludep..

Selamat pagi saudaraku,

Wah..wah..wah..
Rupa-rupanya mas doel baru saja kedatangan serombongan tamu istimewa
dari ibukota…
Sedikit menimpali tulisan apik mas doel, saya teringat sama Parakitri T.
Simbolon,
Salah seorang wartawan KOMPAS dan sastrawan yang sempat masuk DEPLU di
akhir 70an..
Namun ketika menjejakkan kaki di DEPLU beliau kecewa, sehingga yang
dilakukannya adalah belajar-belajar-belajar dan terus belajar..sehingga
dikirim ke prancis untuk s2 (kalo gak salah sorbonne)…
Nah..justru karena persentuhan dengan dunia barat-itulah beliau
memutuskan untuk lekas-lekas resign dari DEPLU dan akhirnya menyelami
dunia jurnalistik sekaligus sastrawan…
Entahlah,
Terkadang baik bagi seseorang belumlah baik bagi orang lain…

Salam,
rio

From: room99@yahoogroups.com [mailto:room99@yahoogroups.com] On Behalf Of anang chotman
Sent: Wednesday, September 07, 2005 11:04 AM
To: room99@yahoogroups.com
Subject: RE: [room99] Dari Deplu sampai ludep..
Wah..wah ko kayaknya heboh banget sih perdebatan tentang Deplu, yah kalau aku sendiri punya pendapat apapun jalan yang mau ditempuh kawan2 seperjuangan, termasuk yang mau masuk deplu, aku cuma bisa doain semoga apa yang dituju bisa tercapai, gak usah terlalu diblow up “sempilan-sempilan buruknya” semua sudah ada jalan masing-masing yang penting bekerja dengan landasan Attitude yang sehat tentu akan mendapatkan result yang sehat pula, prinispnya ya “Healthy growth with the Great People” ya kita berharap kalian2 semua bisa menjadi great people terserah mau di artiin seperti apa, Mau yang kurus terus jadi gemuk, mau yang tadinya kecil terus bertambah besar, atau yang tadinya kerdil hatinya jadi besar hatinya, tambah wise or bijak, ya terserah kawan2 mau artiin seperti apa ya?
Ok success for all
Chotman

From: room99@yahoogroups.com [mailto:room99@yahoogroups.com] On Behalf Of olis mary
Sent: Wednesday, September 07, 2005 12:48 PM
To: KMFH UGM; hukum 99
Subject: [room99] Urgently Needed!

Assalamu’alaikum temans,
mohon maaf baru nongol lagi di milis nih…. terlepas dari perdebatan DEPLU yang banyak diminati tapi disisi lain banyak juga kontroversinya, tapi klo saya sendiri sih, ya mbok dibiarkan aja thoo.. lha wong namanya juga pilihan untuk nyari rejeki, mencari nafkah buat menghidupi anak istrinya, setahu saya itu juga ibadah lho…

Anyway, sekarang perkenankan saya, menshare lowongan Legal Staff di PT Indonesia EPSON Industry ( yang kebetulan suami saya juga bekerja disana..jadinya insAllah valid tenan ki…)
alamatkan ke email ini yah: krisno.dewanto@epson.co.id

persyaratannya biasa sajalah, kayak kita mo nglamar di perusahaan2 lain.
dalam surat lamarannya dituliskan informasi berasal dari: Bapak Guntur Tri Setiadanu. yah…jadi gampang mendeteksinya.

sekian informasi dari kami, semoga ada temans yang tertarik.

Sondang!!!! kamu mau pindah ke jakarta khan???

Regards,
Cholis
021 92883982

From: room99@yahoogroups.com [mailto:room99@yahoogroups.com] On Behalf Of Rio Wardhanu
Sent: Wednesday, September 07, 2005 2:03 PM
To: room99@yahoogroups.com
Subject: RE: [room99] Urgently Needed!EPSON, euy…

Semoga bermafaat…

Selamat siang keluarga 99-ku..,
Mas Anang dan Mba Cholis…
Duh..duh..duh,
Kita semua nggak sedang ngegosippin deplu, apalagi mengomel terhadap lembaga kita ini…
Hanya saja memberikan tanggapan seputar deplu, meletakkannya seobyektif mungkin…
namun dari sisi-sisi yang lain..itu saja.
Kalau dibiarkan..ya emang kita biarkan..
apa ada yang berisi kita melarang atau menganjurkan bahkan memaksa..
gak ada kan?
Namanya juga ”mengupas”, bukankah itu yang disebut ”orientasi”…
Justru saya senang kalau ada gonjang-ganjing apapun itu, karena menandakan kita sudah bersikap kritis, gak ikut arus,
bahkan ikut arus pun gak masalah asal itu diiringi kesadaran penuh dan rasa tanggung jawab yang utuh…

Nah, ngomong-ngomong lowongan di EPSON…
Sekarang saya kupas EPSON ah..
EPSON itu..saudara-saudara..
Berdasarkan sumber terpercaya, tersangkut masalah korupsi di KPU…
Karena EPSON merupakan salah satu vendor KPU yang menyediakan alat IT kepada KPU sebelum,
selama dan sesudah PEMILU 2004…
Para petinggi EPSON dipanggil dalam ”pengglembungan” dana pengadaan alat IT tersebut:
dari 1,3 M dibuat menjadi 1,6 M…

Nah,
Monggo kalau tertarik ngurusin ini, silahkan lamar ke alamat yang telah dicantumkan mbak Cholis…
Sekalian ancang-ancang bakalan ngapain aja di EPSON…

Salam,
rio

—–Original Message—–
From: room99@yahoogroups.com [mailto:room99@yahoogroups.com] On Behalf Of Lia afrilies
Sent: Wednesday, September 07, 2005 5:44 PM
To: room99@yahoogroups.com
Subject: RE: [room99] Urgently Needed!EPSON, euy…

ngelamar aaaaaahhhh……….
nambah pengalaman
melihat “eksotisnya” manipulasi dan korupsi model
Epson, kalo bisa masukk..
cuma mo ngeliat apa mo ngapain ya???
rrrrrrraaaaaaahasia’

From: room99@yahoogroups.com [mailto:room99@yahoogroups.com] On Behalf Of hafid
Sent: Thursday, September 07, 2000 2:35 AM
To: room99@yahoogroups.com
Subject: [room99] epson dan enron

Dua nama diatas sepintas tampak homofon. Walaupun pastilah semua yg ada milist ini tidak akan kesulitan untuk membedakan siapa epson dan siapa enron. Yang menarik dari kedua perusahaan raksasa ini adalah kiprahnya di dunia bisnis dunia. Enron tercatat di pasar bursa dunia sebagai salah satu perusahaan migas terbesar setelah milik keluarga kerajaan saudi. Sedang epson, produk2nya hampir bisa dipastikan bisa dijumpai di pusat pertokoan hingga lingkungan rumahan. Sayang epson punya nasib sedikit lebih baik. Tidak seperti enron yang telah dinyatakan pailit oleh pengadilan federal AS, epson hingga kini masih bercokol sebagai salah satu dari 3 besar perusahaan printer terbaik di dunia (2 lainnya adalah Canon dan Hewlet Packard sebelum diakuisisi Compaq)

Ketika mas rio menceritakan “sisi lain” dari perusahaan sekelas epson dalam penyelenggaran pemilu beberapa waktu lalu. Bayangan saya jauh terbang ke daerah Suwa di propinsi Nagano, letak dimana kantor pusat Seiko Epson mengontrol roda gurita bisnisnya. Dengan hampir 116 kantor perwakilan di seluruh penjuru dunia, sulit rasanya untuk begitu saja percaya bahwa Epson pertama kali hanyalah sebuah perusahaan jam tangan biasa merek seiko.

Dunia bisnis seringkali memang selalu harus dihadapkan pada pilihan dilematis. Bermain cantik dan bersih, atao terpaksa ikut arus berlaku culas dan manipulatif. Sungguh pilihannya sesederhana itu. Seperti yang saya lakoni sekarang, mungkin karena masih kecil jadi masih sangat mudah mengontrol dan tetap menjaga idealisme perusahaan. Sogok, mark up, dsb sangat mudah diusahakan utk dihindari.

Tapi bayangkan kalo sebuah perusahaan sudah beranak pinak. Dimana strategi dan keputusan tidak lagi menjadi monopoli pemilik asli. Dimana laporan hanya terbaca secara general bukan lagi detail. Dimana kebijakan pemerintah setempat bisa sewaktu-waktu memberangus usaha. Dan masih banyak lagi. Susah untuk memastikan perusahaan masih bisa berjalan diatas relnya. Ini bukan apologi, tapi kurang lebih begitu mungkin faktanya.

Bekerja kalo semata-mata hanya di nawaitukan untuk sebuah orientasi kecukupan kebutuhan saya pikir hanya akan seperti fatamorgana. Semakin di dekati semakin tidak nyata. Bekerja haruslah menyenangkan, memberikan tantangan dan bisa terus menjadikan kita pejuang hidup yang sejati.

Wallahu’alam bis shawab

salam hangat dr jogja,
-hafid-

—–Original Message—–
From: room99@yahoogroups.com [mailto:room99@yahoogroups.com] On Behalf Of dodong priyambodo
Sent: Monday, September 19, 2005 10:50 PM
To: room99@yahoogroups.com
Subject: Re: [room99] September Ceria

hari minggu yang lalu, saya bersama hafid, yuyun dan
fajar pergi ke pati. menghadiri pernikahan mas supri,
yang ternyata menikah dengan teman sma-nya.
sebuah perjalanan yang menarik, untung saja saya pergi
dengan mereka, mereka bertiga “menghabisi” saya dengan
joke2. membuat saya mempunyai energi kembali,
“men-charge” baterai semangat saya, untuk segera
menyelesaikan kuliah. walau jujur saja, saya sudah
sempat mempunyai niat di hati, untuk tidak
menyelesaikan kuliah. membiarkan menuliskan “pernah
kuliah di fh ugm” di cv saya. namun, untunglah,
keinginan itu akhirnya reda. matur tengkyu guys!
pernikahan supri meriah je! maklum anak tunggal
juragan pupuk. yang jelas istrinya cakep, walau harus
kuakui, istriku besok bakalan lebih cakep. 😀
selamat buat supri. moga2 menjadi keluarga yang
mawaddah, warohmah dan sakinah. amin….

From: room99@yahoogroups.com [mailto:room99@yahoogroups.com] On Behalf Of nina widuri
Sent: Tuesday, September 13, 2005 10:45 AM
To: room99@yahoogroups.com
Subject: Re: [room99] nebeng komentar
dooonngggg! bagus bgt kata2nya temen loe
thx ya! reminding us of something we usually forget everyday
iya, betapa susahnya cari sesuap nasi. so, apapun jalan kita itulah yg terbaik, bersyukur selalu. Lagipula, emang gampang bisa masuk ugm? Emang gampang bisa masuk deplu?ato epson?Yg ngantri bnyk lho! Belum lagi mereka yg dah punya koneksi orang dalam (baik di deplu,epson,pu,dll).
hehehehe
____

catatan:
gonjang-ganjing selesai

::: September Ceria :::

—–Original Message—–
From: room99@yahoogroups.com [mailto:room99@yahoogroups.com] On Behalf Of dodong priyambodo
Sent: Monday, September 19, 2005 10:50 PM
To: room99@yahoogroups.com
Subject: Re: [room99] September Ceria

hari minggu yang lalu, saya bersama hafid, yuyun dan
fajar pergi ke pati. menghadiri pernikahan mas supri,
yang ternyata menikah dengan teman sma-nya.
sebuah perjalanan yang menarik, untung saja saya pergi
dengan mereka, mereka bertiga “menghabisi” saya dengan
joke2. membuat saya mempunyai energi kembali,
“men-charge” baterai semangat saya, untuk segera
menyelesaikan kuliah. walau jujur saja, saya sudah
sempat mempunyai niat di hati, untuk tidak
menyelesaikan kuliah. membiarkan menuliskan “pernah
kuliah di fh ugm” di cv saya. namun, untunglah,
keinginan itu akhirnya reda. matur tengkyu guys!
pernikahan supri meriah je! maklum anak tunggal
juragan pupuk. yang jelas istrinya cakep, walau harus
kuakui, istriku besok bakalan lebih cakep. 😀
selamat buat supri. moga2 menjadi keluarga yang
mawaddah, warohmah dan sakinah. amin….

From: room99@yahoogroups.com [mailto:room99@yahoogroups.com] On Behalf Of Rio Wardhanu
Sent: Tuesday, September 20, 2005 4:23 PM
To: room99@yahoogroups.com
Subject: [room99] Hidup-Mandiri di September Ceria

Keluarga 99-ku,
Semoga selalu bersemangat..
Semangat-semangat-semangat !!!

Banyak kata kunci, yang menyerupai mantra, yang dapat menyemangati kerapuhan hati.
Mas Dodong, misalnya. Kebersamaan, dan lebih spesifik lagi kebersamaan dalam latar belakang pendidikan yang sama dan juga (mungkin ini malah yang utama) pernikahan adalah mantra bagi “penyambung” hidupnya.
Nyaris saja mas dodong mengikuti jejak Andreas Harefa, Bill gates, Michael Dell, untuk
Melumpat tanpa hinggap di ranting dahan sarjana.
Namun sepertinya, setelah melalui perjalanan Jogja-Pati-Jogja, hatinya kembali terlecut untuk selekasnya mengikuti ritual wisuda. Hebat…

Sepertinya di Bulan September Ceria ini banyak sekali teman kita yang menjadi Mandiri dan hidup bersama pasangannya.
Mas Supri, Mas Janu..adalah salah satu-duanya.
Weleh..weleh..
Inilah yang disebut Jodoh itu “ndak” lari kemana…
Mas Supri menikah dengan teman lawas di SMS-nya dulu…
Mas Janu dengan teman cinlok di KKN-nya dulu…
Dan saya sepertinya gak akan terkaget-kaget apabila teman kita sesama 99 akan melangsungkan pernikahan…ada gak ya?
Dan di sini pula lah saya bisa menyaksikan betapa
Lamanya pacaran, jumlah pacar dan jumlah gelar tidak berbanding lurus dengan kecepatan menikah.
Rumusnya:
S Pacaran x ∑ pacar x ∑ gelar ≠ V pernikahan
Keterangan:
S Pacaran = Lamanya Pacaran sepanjang hidup
∑ pacar = Jumlah pacar
∑ gelar = jumlah gelar misal: sarjana,M.Kn,PhD, Kyai, Gus, dll)
v pernikahan= kecepatan menikah dengan satuan ukurnya adalah jumlah usia kedua mempelai.

Namun justru yang berlaku adalah:
Pernikahan = (Rasa Tanggung Jawab + Cinta + Nafsu) x Nekat
Dengan catatan: Cinta dan nafsu adalah koefisien baku, sehingga diasumsikan nilainya sama pada diri setiap orang..
Yang membedakan hanya rasa tanggung jawab dan nekat.
Namun karena unsur kelipatan dari faktor “nekat” sebagai pengali, maka nekat ini adalah
Faktor paling utama dari cepat-tidaknya pasangan untuk memutuskan menikah.

Teori ini terbukti pada saya, yang ”nekat” untuk selekasnya menikah.
Sedangkan Mas Supri mungkin faktor tanggung jawab yang menentukan..
Nah, kalo Mas Janu saya tahu pasti lebih pada faktor nafsu..hehehe

Keluarga-ku,
Lekaslah menikah…

Salam,
rio

::: Syndicate, Centre, dan lain-lain :::

From: room99@yahoogroups.com [mailto:room99@yahoogroups.com] On Behalf Of Rio Wardhanu
Sent: Wednesday, September 28, 2005 2:53 PM
To: room99@yahoogroups.com
Subject: [room99] Syndicate, Centre, dan lain-lain

Keluarga Room’99-ku,

Sedikit saya ingin bercerita tentang kejadian yang saya alami pagi tadi…(Rabu pagi, 28 September 2005).

Ceritanya,
Karena satu dan lain hal, saya bangun kesiangan (tujuh-delapan kali, di 2/3 akhir malam, bolak-balik ke kamar kecil karena diare).
Dilanjutkan tidur-tidur ayam…tak sempat tidur Kebo!
sehingga saya tak sempat mengejar KRL (Kereta Listrik) Jurusan Bekasi Jam 7 pagi.
Dalam pikiran saya di rumah, saya akan naik KRL dengan jadwal jam 7.20 pagi.

Eh, kampretnya ternyata hari ini KRL untuk jam 7.20 ditiadakan! (Bukan Cuma PLN dan Pertamina yang lagi kacau, KAI pun
Ikut-ikutan kacau…!)
Jadilah saya menunggu dalam lamunan sepi-lamunan tak menentu- dan sedikit ber-bla-bla mencari alasan lewat sms ke Bos di Kantor
Bahwasanya saya datang terlambat.. (Main Menu: Diare, Pak!).
Lalu, saya tanyakan penjaga loket, kapan KRL paling cepat mampir di stasiun lagi?
Jawaban Toekang Kartjis yang terhormat, dengan gaya kaki yang diangkat: ”jam 9.15 Pak…!”
“Muodarrrr….”

Lalu saya ingat, kemarin sempat mencuri Koran Finance Dept di kantor (bilangnya dibaca di kantor pas jam makan siang, tapi kenyataannya tak angkut ke rumah, hehehe)…
Jadilah santapan dalam penantian itu harian ”Bisnis Indonesia”-nya Soebronto Laras dan Sukamdani Gitosardjono..

Setelah membuka beberapa halaman koran,
(Gak mudeng-karena bahasanya terlalu ekonomis)
Tiba-tiba saya teringat dengan JRLS, Janu & Rio Law School…! (Piye, Jan…?)
Mengapa?
Karena banyak tulisan di kolom tersebut yang tulisan akhirnya tertulis:

SLT (inisial)
Soegeng Soerjadi Syndicate

Atau:

MNB (inisial juga)
Akbar Tandjung Research Centre

Ada juga:

JLY
Amien Rais Centre

Weleh-weleh…
Mereka, yang sepertinya (menurut khalayak ramai) orang besar ternyata telat dan kalah start dengan kami…(Piye, Jan?)
Mereka jaman kuliah malah gak bikin beginian, eh..pas tuwek baru buat lembaga-lembaga seperti ini…?!

Saya malah jadi melamun,
Bisakah JRLS ini akan sebesar Ford Foundation…Rockefeller Foundation…(sekali lagi: ”Piye, Jan?” )

Begitulah…
Terkadang dalam keisengan, kita punya mimpi besar…
Dalam lamunan, kita punya ide nyeleneh…
Tapi setidaknya, kita belajar menciptakan ide, menuangkannya dan berusaha se-orisinil mungkin…
Dan yang terpenting…berani untuk mencobanya!

Keluarga-ku,
Lekaslah menikah..(lho apa hubungannya?!)

Salam,

Rio,
Di Kayumanis
081-215-03040

::: Butuh Seorang Pejuang! Penting…:::

From: room99@yahoogroups.com [mailto:room99@yahoogroups.com] On Behalf Of Rio Wardhanu
Sent: Monday, October 03, 2005 10:59 AM
To: room99@yahoogroups.com
Subject: [room99] Butuh Seorang Pejuang! Penting…

Salam,
Semoga menjelang pelaksanaan puasa di bulan suci,
Kita telah mempersiapkannya lahir maupun bathin…

Keluarga Room99-ku,

Terkadang dalam benak kita masing-masing timbul rasa dahaga akan aktualisasi diri.
Ingin sekali memberikan sesuatu bagi orang lain, memberikan warna bagi komunitasnya, sehingga keberwujudan kita dirasakan, dimanfaatkan dan disukai banyak orang.

Seorang anak mahasiswa, ingin mencurahkan kemampuannya dalam aktifitas BEM. Seorang Ibu Rumah Tangga ingin meningkatkan silaturahmi lewat pengajian. Seorang Bapak selalu bercerita ngalor-ngidul dihadapan forum anak istrinya sehabis ngantor. Seorang staf, melaksanakan tugas yang ekstra keras hingga dapat disebut loyalitas.

Begitulah,
Perputaran hidup selalu saja mendorong kita untuk selalu memberikan sesuatu bagi lingkungannya. Dan beruntungnya kita yang dapat dianggap oleh lingkungan kita sebagai orang biasa yang baik, dan banyak memberikan hasil yang positif. Bukan orang pesakitan, yang dikuatirkan dapat mencelakakan orang dan lingkungan.

Keluarga 99-ku,
Dahulu, sewaktu kita masih dalam suasana gegap gempita di bangku sekolah dan kuliah, kita ingin berbuat yang terbaik bagi masyarakat. Bukan begitu?
Kita menjadi social engineer yang dapat merubah perilaku lingkungan dari yang ”baik menjadi lebih baik lagi”.
Apa motif kita waktu itu?
:::::::

Bahkan ketika kita telah melebur dalam derap usaha, sebagai pemilik persekutuan modal atau pun sebagai pekerja, keinginan itu senantiasa muncul.
Tapi apakah motifnya masih sama dengan masa kuliah dulu?
:::::::

salam,
rio
di kayumanis.
081.215.03040

NB:
Menjelang Bulan Puasa ijinkan saya, bersama Karima (istri), mengucapkan
Selamat berpuasa dan bermohon untuk dapat saling bermaafan dengan
Seluruh keluarga room99-ku…

Derita
Oleh: Rio Wardhanu

[29.6] Dan barang siapa yang berjihad, maka sesungguhnya jihadnya itu adalah untuk dirinya sendiri. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.
( Alquran, Surat Al-Ankabut: ayat 6)

Apa arti derita bagi banyak orang?
Apakah kita memang benar-benar sudah memastikan diri sendiri bahwa ini semua bukanlah sebuah kelatahan kolektif untuk ikut merasakan atas sebuah penderitaan?

Bertahun-tahun dalam tekanan, skeptis yang luar biasa, pesimis yang sulit dikikis…
Penderitaan yang meraung-raung-Hidup yang menggelapar dalam ketidakberdayaan..
Bukankah penderitaan adalah kesusahan yang ditanggung dalam hati?
Tanpa sanggup dikeluarkan. Itulah derita.
Tak berujung.

Bertemulah Penderitaan dan Kebenaran,
Dalam simpang simpul jalan yang bertemu dalam kanal agama.
Inilah Jihad. Lalu ada kebenaran yang tersimpul dalam bentang Patriotisme seorang pejuang. Inilah Kamikaze.
Kebenaran, tidak hanya untuk dilihat, dirasakan namun juga untuk dinyatakan.
Hayat dalam hati, ucap dalam tutur dan laku dalam tindak.

Dimanakah kita?
Ketika tetangga menderita, lemas perlahan. Lapar permanen yang tak kuasa dilenyapkan dari ingatan.
Tak usahlah tetangga. Dimanakah ”aku”, ketika ”aku” merasa menderita oleh ”aku” maupun lingkungan ”aku”? Apakah yang ”aku” lakukan?

Ketika Kebenaran dan Penderitaan yang bertemu tersulut oleh api keputusasaan maka terjadilah pengakhiran keberwujudan dan eksistensi dalam tataran materi. Pembunuhan ”aku” secara fisik adalah bunuh diri. Pembunuhan ”aku” dalam jiwa adalah kepasrahan, yang akan mengadu pada sesuatu yang memiliki seluruh kekuatan di dalam aku dan seluruhnya,…Tuhan.

Lalu, dimanakah jihad berlaku dalam simpul lingkaran derita-benar-dan putus asa?
Apakah jihad dalam bentuk bom bunuh diri adalah sebuah bentuk lain dari masochistic sabotage,
sebagai pemuas motif-motif yang tanpa disadari untuk menghukum diri sendiri?
Apakah jihad macam ini adalah sebuah persembahan terakhir dari sebuah kesetiaan penuh seorang hamba pada Yang memilikinya?
Ataukah jihad versi ini adalah sebuah maksud bentuk balas dendam yang paling sederhana, tuntas, singkat dan tepat sasaran? Ketika penderitaan telah dengan sempurna dibagikan jumput demi jumput pada (media) korban lainnya, pada keluarga lainnya, pada lawan-lawannya.

Derita,
Layaknya energi, muskil dimusnahkan namun mudah ditularkan.

Kayumanis,
4 Oktober 2005

::: kmfh :::

—–Original Message—–
From: kmfh_ugm@yahoogroups.com [mailto:kmfh_ugm@yahoogroups.com] On Behalf Of Rio Wardhanu
Sent: Monday, October 10, 2005 3:03 PM
To: kmfh_ugm Moderator
Subject: [KMFH] Welcome to kmfh_ugm

Untuk pertamakali harap kirim data berikut ke milis KMFH:

Nama: Rio Wardhanu

Angkatan: 99

Alamat: Jl. Kayumanis 6 No.20, matraman, Jakarta Timur

Telepon rumah: (021) 62685545

Pekerjaan: Corporate Legal Officer

Alamat kantor: Jl. Wahab Affan, 135, Medan Satria, bekasi barat

Telepon kantor: (021)8843210 ext.1345

Email: wardhanu@yahoo.com dan/atau Rio.Wardhanu@snsgroup.co.id

Aktivitas di KMFH: Anggota Biasa

Lain-lain:
Lulus Februari 2004,
Nama Istri: Karima Kartesa

From: kmfh_ugm@yahoogroups.com [mailto:kmfh_ugm@yahoogroups.com] On Behalf Of Dwight Satya Ard.
Sent: Monday, October 10, 2005 6:53 PM
To: kmfh_ugm@yahoogroups.com
Subject: Re: [KMFH] Welcome to kmfh_ugm

Lo dah nikah? Koq ga bilang2?

From: kmfh_ugm@yahoogroups.com [mailto:kmfh_ugm@yahoogroups.com] On Behalf Of rita mulatsih
Sent: Tuesday, October 11, 2005 7:50 AM
To: kmfh_ugm@yahoogroups.com
Subject: Re: [KMFH] Welcome to kmfh_ugm

Sebentar, sebentar …Rio Wardhanu, seorang peserta Ospek yang rame, sekelompok Sa’diyah, Meivi cs itu, kan?
Apa kabar? Masa sama kakak pendamping yang baik sudah lupa, he…

Dwi, jangan terkaget2 gitu, dong
Gimana thesisnya?

Salam
Rita (yang masih di jakarta)

From: kmfh_ugm@yahoogroups.com [mailto:kmfh_ugm@yahoogroups.com] On Behalf Of Rio Wardhanu
Sent: Tuesday, October 11, 2005 8:33 AM
To: kmfh_ugm@yahoogroups.com
Subject: [KMFH] Selamat Pagi

Keluarga-ku,
Semoga hidup kita semua selalu dalam bahagia yang sesungguhnya…

Betulllll….Kang Dwi..
Kulo sampun nikah Kang Dwi..
Ya secara sederhana saja, 13 Maret 2005 kemarin (khusus dipilih tgl. 13 supaya menggugurkan mitos “sial”: buktinya sing ngAmplopi okeh tenan, hehehe…)
Waktu itu sih Hendrik 98-Janu, Hafid dan Mas Supri 99 datang bersama sebagian saudara mereka (Mas Janu dan Mas Supri kemudian menyusul menikah, yang keliatannya emang dari dulu gak mau kalah dari saya, Kang…)

Betulll.. juga mbak Rita yang manis,
Saya memang Rio yang mBak maksud..masak sih saya rame? sebetulnya gak rame-rame amat koq…yang jelas sih saya memang ganteng! (hmmm…)
Alhamdulillah kami sekeluarga sehat lahir bathin, kalo dibilang lupa ya nggak, mana bisa ku melupakan Kanda Rita nan mempesona?! Ndak mungkinnnnn….hehehe

Semoga kabar-kabari ini bisa menebus rasa kangen kalian semua…(GR- karena gak biasanya dikangenin)
Sudah ya penonton, saya mohon pamit…

Salam hangat,
rio

From: kmfh_ugm@yahoogroups.com [mailto:kmfh_ugm@yahoogroups.com] On Behalf Of mailinda eka
Sent: Tuesday, October 11, 2005 12:22 PM
To: kmfh_ugm@yahoogroups.com
Subject: Re: [KMFH] Selamat Pagi

Mellyn:
Eh, mas rio. pa khabar? masih inget aq to?sekarang tinggalnya di jkt to mas?

From: kmfh_ugm@yahoogroups.com [mailto:kmfh_ugm@yahoogroups.com] On Behalf Of Rio Wardhanu
Sent: Tuesday, October 11, 2005 2:26 PM
To: kmfh_ugm@yahoogroups.com
Subject: [KMFH] Selamat Siang

Ehm-ehm..
Selamat Siang…
Teriring salam dan doa semoga kita semua selalu berusaha untuk saBar dan bermanfaat untuk orang banyak..
Tanpa mengenal agama-suku-ras-asal-gol.darah-pekerjaan-besarnya gaji-dan tentunya rejeki masing-masing…

Maaf,
Bukannya congkak, dan bukannya sombong (yang disayang handai dan tolan)..
tapi ini Melinda yang mana ya?
Melinda di memori saya ada 4 orang.
Satu: Melinda Eka Susanawati, anaknya Bu RT tempat dulu saya ngekos. Pake Jilbab yang guede dan gak pernah mau diajak salaman..
Hobinya Demo UU Sisdiknas (oh ya jadi inget, tuh UU sekarang gimana ya?!)
Dua: Melinda Eka Kribowati, doyan makan pecel, anak ekonomi UGM angkatan 2001..Kos di deket IKIP Jogja, (Gak ada ruang tamunya)
Tiga: Melinda Eka Sintyaningrum, pacarnya Teguh, mBohay alias Seksi, Bo..!, anak Fakultas Pertanian yang waktu lulus IP-nya 4 (empat koma nol-nol)
Dan terakhir: Melinda Eka Maniculun, anak dari Lampung, pake kacamata hitam, rambutnya panjang, tapi sekarang belum lulus-lulus juga…(kebanyakan aktif di KMFH)

Nah sekarang saya bingung..ini Melinda yang mana?
Boro-boro inget,
Memastikan visual target saja pusingnya minta ampyun..
Bentar ya…
Hmmm..hmmm…

*jrekk Nong…Tiba-tiba Inget satu sosok perempuan yang terancam jadi Guru Besar FH UGM di kemudian hari*
Hehehe…Oalahhh…ternyata Mailinda to ini….!mBok ya ngomong dari tadi…biar saya bisa langsung inget..
Saya tersanjung lho, bisa berkomunikasi sama Ibu Dosen Mailinda…(suwer..grogi nih..!)

Assalamualaikum, Mailinda…kumaha damang, neng?
Ya, berkat doa Neng Mailinda, Mas Rio oke-oke selalu…
Maaf ya aku tak sabar menantimu, jadi keburu menikahi puan cantik yang lain (hehehe)…dan sekarang
Baru belajar menjadi Suami Siaga, mengantar Istri dari satu bidan-ke bidan lainnya..
Dari klinik ke klinik lainnya…(ternyata cari bidan dan klinik yang mau diutangin susahnya minta ampun ya?!)

Piye..masih gak mau diajak salaman? Masih kos di IKIP? Masih merasa IPK-nya empat? Masih ngaku orang Lampung?..
Yah, semoga saja, diberikan pendamping hidup yang IP-nya 4 juga (hehehe..sampe Puan Maharani jadi Presiden-pun kayaknya gak bakalan dapet-dapet ya?!)

Betul Mel,
Aku sekarang tinggal di Jakarta, mencari nafkah di Ibukota negara, simbol menara gading Kapitalisme global yang makin menghimpit, hingga menembus batas psikologis…
Hidup bersahaja,
Dan masih memegang teguh semboyan:
”Low Profile-High Profit”..hehehe
Ok deh, tak doain jadi Ibu Dosen yang baik, yang dapat menumbuhkan suasana perkuliahan yang Hot, kalo perlu sampe ada adegan Smack Down-nya…
Juga jangan kaya dosen selama ini, menyisihkan ilmunya untuk sendiri sebagai upaya “self Glory”, pokoknya..abisin aja ilmu yang Melinda miliki untuk anak Mahasiswanya…Tancap Abissss!
(maap lho kalo ada yang tersinggung..)

salam hangat,
Rio
Salah satu penggagas berdirinya Janu & Rio Law School
“Young people are not leaders of tomorrow, they’re leaders of today”

(NB: pak Moderator maaf kalo kebanyakan nulis, maklum sambil nunggu adzan Maghrib, nih…!)

From: kmfh_ugm@yahoogroups.com [mailto:kmfh_ugm@yahoogroups.com] On Behalf Of mailinda eka
Sent: Thursday, October 13, 2005 11:53 AM
To: kmfh_ugm@yahoogroups.com
Subject: Re: [KMFH] Selamat Siang

mellyn:
he..he..he…m rio ternyata masih tetap lucu and rame ya…walaupun sekarang katanya dah jadi “bapak” di RT nya

From: kmfh_ugm@yahoogroups.com [mailto:kmfh_ugm@yahoogroups.com] On Behalf Of Rio Wardhanu
Sent: Thursday, October 13, 2005 12:23 PM
To: kmfh_ugm@yahoogroups.com
Subject: RE: [KMFH] Selamat Siang lagi

Selamat Siang,
Semoga puasa kita berhasil membuat kita menjadi lebih baik lagi…

Dear Bu Dosen,
Terima kasih, atas ingatan dan sanjungan dari Ibu..
tapi kenapa ya, jawabannya singkat dan padat?

Oh Ya, Ibu..kalo ada pertanyaan atau kabar-kabari lainnya lebih enakkan lewat Japri (jalur pribadi) aja,
Gak enak kalo di milis, kasian temen2, menuh-menuhin bandwidht..

Salam hangat,
Kapten Bolo-bolo,
Di Kayumanis

*Pesan hari ini*
”Sebelum meninggalkan
KAMAR KECIL, pastikan KAMU
memberikan tempat yang nyaman bagi
pengguna selanjutnya…”

::: Accessbility :::

—–Original Message—–
From: sastra-pembebasan@yahoogroups.com [mailto:sastra-pembebasan@yahoogroups.com] On Behalf Of Rio Wardhanu
Sent: Thursday, October 13, 2005 11:52 AM
To: sastra-pembebasan@yahoogroups.com
Subject: #sastra-pembebasan# :::Accessbility:::

::: Accessbility :::

Langit berpasir ruap air mata,
Bertaburan bagai bintang siang hari…

Hanya teman derita dan kemiskinan,
Rakyat tegar menghadapi,
Karena hidup harus berani…

Terseok melangkah dalam dahaga,
Otot menggeliat mencari sesuap nasi,
mereka yang miskin dan normal,

Lalu kemanakah nasib kami?
Bagi yang Warna dunia pun tak tampak,
Bagi yang tak mampu menggenggam; dan
Menyeret bokong sendiri;

Kemanakah pasal tigapuluh empat* kami!
Hanya itu satu-satunya tumpuan
Sebagai anak negeri…

Langit malam bertaburan bintang,
Menunggu antrian harapan yang belum terkabulkan…

Kayumanis,
* Pasal 34 UUD ’45

::: Ramadan :::

From: room99@yahoogroups.com [mailto:room99@yahoogroups.com] On Behalf Of Rio Wardhanu
Sent: Thursday, October 13, 2005 1:33 PM
To: room99@yahoogroups.com; kmfh_ugm-subscribe@yahoogroups.com; bebasnilai@yahoogroups.com
Subject: [room99] :::Ramadan:::

::: Ramadan :::
oleh: Rio Wardhanu

Ramadan,
adalah nama belakang dari salah satu penabuh Drum terkenal Indonesia. Begitu cintanya sang Ibunda sehingga bertepatan dengan bulan kelahirannya, maka disematkan Nama Bulan Suci ini pada nama anak tercintanya. Untung saja Mas Gilang tidak lahir di Bulan Jummadil Akhir. Entah apa jadinya namanya nanti.

Ramadan adalah bulan suci. Kenapa suci?
Konon saat itu iblis, setan dan seluruh simbol kejahatan duniawi dikarantinakan dulu. Mungkin kalau bahasa kepabeanan, setan-setan ini terkena SPJM alias Surat Pemberitahuan Jalur Merah, sehingga belum bisa melakukan Clearance…
Kenapa suci? Katanya bulan ini adalah Bulan dimana sang Pencipta begitu Pemurahnya, dengan membuka lebar-lebar pintu ampunan.
Membanjiri hari-hari dengan air taubat, obral pahala dan tentunya air pembasuh untuk mensucikan diri, bahkan harta milik kita…

Tapi sepertinya,
Di dunia muslim seluruh belahan dunia, Ramadan mulai bergeser maknanya. Bulan suci berganti busana menjadi Bulan belanja. Perniagaan menari dengan girang akan datangnya Bulan puasa.
Bayangkan,
Sewaktu saya menjadi penjual nasi di seputaran Seturan di Ramadan tahun lalu, nilai penjualan barang dagangan saya meningkat tiga kali lipat dari hari biasa! Musim Puncak bagi para pelaku usaha. Luar Biasa.

Entah dari mana asalnya, Bulan Puasa akan berujung dengan musim belanja. Saatnyalah kita bisa memaklumi rengekan anak untuk melengkapi koleksinya. Baju baru, sepatu baru, kerudung baru. Bahkan inilah saatnya kita membeli sarung baru, sandal baru dan keperluan penting (imajiner) lainnya. Saatnyalah kita dibohongi pengusaha angkutan dengan menaikkan ongkos melebihi tuslah yang dianjurkan. Saatnya kita Blingsatan membelanjakan uang Tunjangan Hari Raya untuk keperluan nafsu semata.

Anak mahasiswa menjual kolak di pinggir jalan, anak komunitas menjual parcel sembari setengah memaksa, dan operator selular begitu riang gembira, Hoplaaa, pulsa laris dalam sekejap mata. Kekasih-kekasih kita, istri-istri kita, dibuai dalam alunan kata-kata yang melahap pulsa.
Ini adalah fakta. Tempat saya bekerja sampai menyewa gudang lain untuk menempatkan barang persediannya. Apa artinya? Bahwa mereka berkata, dalam benaknya: ”Ini kesempatan! Yang Berpuasa, setelah Adzan tiba, akan melahap apapun barang dagangan kita”. Muslim di seluruh Nusantara sedang berfoya-foya, juga di mana-mana.

Ramadan,
Adalah waktu dimana lapak ukuran satu kali dua meter laku disewa dengan harga tiga juta untuk limabelas hari saja. Sepuluh hari sebelum, dan lima hari setelah Hari Raya.

Apakah tidak lebih baik kita ”berani” untuk berkata beda. Bersahaja, menomorsatukan sisi keilahian kita, tanpa meninggalkan kebutuhan sehari-hari. Saatnyalah kita menengok seberapa manfaat rejeki yang kita belanjakan, seberapa guna pengaruh puasa bagi kehidupan kita selanjutnya.

Mudik boleh-boleh saja, tapi tidak pulang kampung-pun bukan berarti kita durhaka. Memiliki busana anyar sah-sah saja. Namun malu rasanya apabila untuk dipamerkan semata.
Inilah sebenar-benarnya ujian bagi kita.

Rama dan…,
Adalah nama epos pewayangan yang dipaksakan manakala Shinta akhirnya mau dipersunting Rahwana. Hehehe

Kayumanis,
13 Oktober 2005

From: kmfh_ugm@yahoogroups.com [mailto:kmfh_ugm@yahoogroups.com] On Behalf Of Dwight Satya Ard.
Sent: Friday, October 14, 2005 2:28 PM
To: kmfh_ugm@yahoogroups.com
Subject: Re: [KMFH] :::Ramadan:::

Tulisanmu bagus n memiliki daya magis 🙂 Yup, makasih karena scr tidak langsung kasih gw motivasi untuk menulis lagi…saat ini memang tiap hari dari jam 10 pagi sampe 10 malem di perpus fakultas untuk ngetik thesis.

Thanks, Ri, n TERUS BERKARYA!

::: Urusan Buka Puasa :::

From: room99@yahoogroups.com [mailto:room99@yahoogroups.com] On Behalf Of Rio Wardhanu
Sent: Friday, October 21, 2005 9:04 AM
To: room99@yahoogroups.com
Subject: [room99] MAK..LAMPIR…! Penting Bangetttttttt…….

Masih merasa anak hukum UGM’99 ????
Yuk, ah…!!!
Mumpung MUI belum memfatwakan bahwa Buka Puasa Bersama
antar teman kampus itu Haram,
Makanya kita-kita akan mengadakan buka puasa bersama dibarengi dengan jumpa artis ”Mak Lampir”
(makan Malamnya Mampir-mampir, hehehe)
di:
Plaza Semanggi,
Tanggal 27 Oktober 2005,
jam:
11.00 wib: buat yang puasa bedug; dan
17.00 wib buat yang puasane tenanan..

Eitsss…karena anak hukum harus pluralis (bukan berarti ikuti jejak JIL-nya Ulil lho.. ?!)
Maka lepaskan stigma buka puasa hanya buat muslim…atau
Warga keturunan gak boleh ikut..Siapa yang Bilang?!!!hah..Ayo Ngaku!!!
”Asal punya duit, mau dateng, siapapun boleh ikut..jangan lupa kalo bawa KTM potongan 10 % »
(Jadi Rieka, kamu boleh ikut kok…cep..cep..cep..danan angis lagi ya?!)

masih bingung ?
hubungi Mahendra
atau Rieka, atau Iffah…
di nomor telpon biasanya..

jangan sekali-kali hubungi saya…apalagi sms ke hp saya di nomor 08121503040!
tolong ya disebarluaskan…!!!

NB: Acara ini akan dilakukan serentak di Jogja…
Panitiane Mas Doel…dan Mas Janu!
(bukan begitu?)

From: room99@yahoogroups.com [mailto:room99@yahoogroups.com] On Behalf Of Rio Wardhanu
Sent: Friday, October 21, 2005 1:44 PM
To: room99@yahoogroups.com
Subject: [room99] MAK..LAMPIR…! Penting Bangetttttttt…….Info Tambahan

Info Tambahan:
Rencana Buka Puasa Bersama di Solaria, Mal Semanggi
Tetapi buat teman-teman yang datang tepat jam 5 sore,
Kumpul dulu (meeting Point) di Bread Talk.

Ingat!
Kamis Sore, 27 Oktober 2005
Di Mal Semanggi

Yuk, Ah…

Salam,
Rio
081.215.03040

From: room99@yahoogroups.com [mailto:room99@yahoogroups.com] On Behalf Of Rio Wardhanu
Sent: Friday, October 28, 2005 10:23 AM
To: fendy@indomaret.co.id; wikan@inalum.co.id; erni_hk@yahoo.com; day_2107@yahoo.com; RIEKA BUDIHARSONO; duhendahbgt@yahoo.com; tri.gati@epson.co.id; r_purnamasari@yahoo.com; nina widuri; Doowey The Cool; mahendra; Iffah Saaidah; Fanny.Kurniawan@makarim.com
Cc: room99@yahoogroups.com
Subject: [room99] Maklampir…

:::MAKLAMPIR:::
“makan malam mampir-mampir”

27 Oktober 2005,
di Solaria, Plaza Semanggi;
Jam: 17.00- waktu Imsyak…

Pendaftaran:
Berdasarkan registrasi online yang kami lakukan, calon peserta mencapai 9 orang, dengan motor penggerak Mr. Mahendra dan Makcik Rieka. Namun ada sedikit kerancuan manakala komunikasi yang begitu intens secara tidak sengaja bocor hingga Pabrik EPSON, karena ada pihak yang sembunyi-sembunyi merupakan antek Belanda. Sangat mengemaskan..gemessss-gemes-gemes….

Acara:
Sembari menunggu Pak Lurah dan Bu Lurah (yang setelah kedatangannya begitu anggun dan elegan memakai busana Batik karya Iwan Tirta),
Para peserta jelata yang Ontime melakukan pengisian daftar hadir yang diberikan Om Fendy, selaku Event Organizer yang kami sewa secara profesional.
Saking Profesionalnya sampai-sampai Om Fendy turut menata meja, mengelap meja, dan mengepel lantainya, sehingga tanpa dinyana peserta membludak hingga terlihat seperti antrian penonton Indonesian iDol;

Peserta:
19 orang (Maap buat Kiyu-kiyu ranting Jogja, sepertinya kami lebih unggul dalam soal kumpul2 dan makan2)
1. Fanny Kurniawan (Associates pada Makarim & Taira S) :0812.272.4255 atau di 021.30112724;
2. Tari (Calon Nyonya Fanny) bekerja di Bank Asing: Bank Mizuho: 0815.1184.1177 atau 021.30215349;
3. Hary. S (PNS di Sekretariat DPR Republik Zimbabwe ..hehehe.. Ya Indonesia lah): 0815.841.22782 atau 021.598.4496;
4. Erni. H (Akan menjadi Istri No.3, bentaaaaar lagi) bekerja di tempat yang sama, namun beda kursi dengan No.3: 0815.1116.4575;
5. Ratna Mino : BePeKa Officer, sehari-hari melototin keuangan lembaga lain (tapi gak pernah ngurusin keuangan sendiri, hehehe): 0817.677.0370;
6. Indira alias RaRa: Untouchable (karena duduknya jauh di pojok): 0818.02690.451;
7. Doowey Laki : (Pengusaha yang bergerak di bidang Automotif), Berminat? Hubungi : 0815.84816.114;
8. Fendy: Legal dan sedikit pekerjaan lainnya, seperti Nasib si Deni dalam cerita sales di bawah ini (bonus dari kami) kiriman Mr. Mahendra: 0818.262.122 atau 021.70191090;
9. Mahendra: Pegawai Bank Mega yang getol nawarin Kartu Kredit. Tertarik? Silahkan pencet: 0816.426.3484;
10. Rio Ganteng: Caleg dari Partai Komunis Indonesia. :081.215.03040 atau telpon kantor di 021.8843210 ext. 1345
11. Rieka : Orang Jawa yang kelihatan seperti gadis Tionghoa pada umumnya, maka diterima di BCA (Bank China Asalnya): 081.282.41575 atau 021.8841554;
12. Endah : Karyawan tetap di Bank Internasional-nya Indonesia. Anda kesepian, Kurang gairah, Ayo, Donk Mas, pencet saya di: 0813.1997.3895 atau 021.8564122;
13. Iffah : Pegawai Indosat yang masih menanti pinangan teman sejawat.: 0815.929.6688 atau 021.586.1788;
14. Wikan : Unspoken Man, Pegawai di Industri Alumunium. : 081.319.91.7250 atau 021.580.8719;
15. Reta-nya Rino: Kolega-nya Mas Guntur-nya Cholis. :081.328.782.324;

Beserta Additional Member:
16. Linda, Tunangan Mas Doowey Laki sebagaimana poin. No.7 di atas, masih belajar di Psikologi UGM;
17. Mr. Ghulam dari Batu, Malang, karena suka menyendiri maka beliau masuk Bank Mandiri; Status: Orang sewaan Ratna Mino untuk pura-pura menjadi pacarnya; hehehe
18. Karima, dara manis milik No.10 di atas, Lulusan Geodesi UGM;
19. Si Dede, posisi: berada di Rahim No. 18 di atas, akibat ulah No. 10 di atas, sebagaimana akan mewarisi tahta kepemimpinan Partai Komunis Indonesia, hehehe.

Setelah dibuka oleh Lurah Desa Semanggi (No.10) dan diiringi doa restu para hadirin, acara Maklampir berjalan dengan khidmat dan menghabiskan nilai kerusakan dompet sebesar: 246.700 rupiah, dengan catatan: Mahendra (No.9) tidak menunjukkan watak aslinya yang selalu makan 6 piring serta Absennya No. (3),(4),(5),(6) dan (17), yang telah makan duluan di lapak warung pinggir jalan.
Acara ditutup jam delapan malam lebih sepuluh menit, dengan ditandai pengumpulan dana untuk Korban Bencana Alam di Pakistan dan Rencana pembuatan “Kiyukiyu Society”, sebuah komunitas elite untuk tempat ajang silaturahmi dan pamer kekayaan. Sebuah antithesis dari Janu and Rio Law School.

Setelah ini, silahkan para peserta memberikan komentarnya.
Bisa kirim via email ke: Rio.Wardhanu@snsgroup.co.id atau hotline di 0812.150.3040

Salam kiyukiyu,
Rio Wardhanu
Lurah merangkap juru ketik;

Bonus yang dijanjikan, hasil kiriman No.9. untuk menjelaskan perilaku No. 8 di acara semalam;

Subject: Fw: sales

Hari pertama bekerja sebagai sales vacuum cleaner, Deni dengan semangatnya yang tinggi ingin segera mempraktekkan trik yang telah disiapkannya. Ia mengetuk pintu sebuah rumah dan seorang perempuan muncul di depannya.

Sebelum perempuan tersebut mengucapkan sepatah kata, Deni menerobos masuk, menebarkan remah-remah roti di karpet dan berkata, “Bu, kalau vacuum cleaner ini tidak bisa membersihkan remah-remah roti, saya akan memungutnya satu per satu dan saya makan.”
“Apa perlu saya ambilkan margarin dan meisis?” tanya si tuan rumah.
“Maksud Ibu?”
“Kami baru pindah ke sini dan listriknya belum dipasang….”

—–Original Message—–
From: Suharyo Tri S [mailto:suharyo_ts@yahoo.com]
Sent: Tuesday, November 01, 2005 5:59 AM
To: Rio Wardhanu
Subject: Salut…!

Assalamulaikum,Wr.Wb.

Dear Pak Lurah,
Salut! Angkat jempol buat mas rio dkk yang bisa
ngumpulin anak2 kyu2 buat buka puasa bareng. Terus
terang aku jadi iri lihat temen-temen pada bisa
meluangkan waktu untuk berkumpul sambil buka puasa
bareng baek di Jakarta maupun di jogja.

Sayang, lantaran tugas, aku tidak bisa datang dan
berbagi cerita ama temen-temen semua, tapi setidaknya
denger “laporan pandangan mata” dari mas rio plus
anak2 kyu2 lewat milis sudah cukup jadi “pelepas
dahaga”.

Oya, Selamat Idul Fitri, Minal aidzin wal fa idzin,
Mohon Maaf Lahir dan Batin trus selamat mudik ya,
ati-ati di jalan.
Salam buat istri,si”dede” dan keluarga tercinta.

See you soon.
Wassalamualikum, wr.wb.

-Haryo-

From: room99@yahoogroups.com [mailto:room99@yahoogroups.com] On Behalf Of Rio Wardhanu
Sent: Thursday, November 10, 2005 9:52 AM
To: suharyo_ts@yahoo.com
Cc: room99@yahoogroups.com
Subject: [room99] re: salut (terima kasih)

Waalaikumsalam,Wr.Wb

Dear Pak Presiden kyu2,
Terima kasih atas pujiannya, walaupun itu terasa berlebihan untuk saya.
Namanya juga usaha, dan kalau ternyata kawan-kawan semua menanggapi dengan gegap gempita ya itu kan namnya lagi mujur.

Gimana SF, lagi musim gugur atau mau bersalju?
Sukses selalu buat Mas Haryo.

Selamat berlebaran juga, Mas…
Semoga kita bisa menjadi lebih baik lagi.
Kali aja ada salah kata, mohon dimaafkan.

Terimakasih atas salam Mas Haryo buat “dede” dan istri di rumah, nanti tak sampaikan..
Mohon doanya saja Mas.

Sekali lagi semoga sukses selalu,

Salam hangat,
Rio
Di Kayumanis
“Young people are not leaders of tomorrow, they’re leaders of today”

::: Urusan Paris Jakarta :::

—–Original Message—–
From: sastra-pembebasan@yahoogroups.com [mailto:sastra-pembebasan@yahoogroups.com] On Behalf Of Sobron Aidit
Sent: Monday, October 24, 2005 2:27 PM
To: aksarasastra@yahoogroups.com; apakabar@yahoogroups.com; badjasur@xs4all.nl; BelitungIsland@yahoogroups.com; budaya_tionghua@yahoogroups.com; indomedia@aol.com; indonesiamedia@wxs.nl; k.prawira@wanadoo.nl; koran-sastra@yahoogroups.com; mediumpers@cbn.net.id; nasional-list@yahoogroups.com; S_A_F_C@yahoogroups.com; Sastra-Pembebasan@yahoogroups.com; sastra_tki@yahoogroups.com; sobronaidit@wanadoo.nl
Subject: #sastra-pembebasan# puisi PULANG ke PARIS

Sobron Aidit :

PULANG ke PARIS

Kembali aku pulang
pulang ke kandang
pulang ke sarang.

Paris – Parisku – kota kampughalaman
seperempat abad di tahun depan
aku hidup dalam dadamu
dan terus masih bernyawa lantaran terus menyusu.

Ketika kehujanan – ketika kedinginan
ketika aku dikejar-kejar oleh orang kampungku
dari tanah seberang
dalam kepakmu aku berlindung
dan keluargaku – dan aku menjadi aman.

Hopla! kini aku kembali ke dalam dadamu
dan tak malu aku
sebesar ini masih tetap menyusu
Paris – Paris kotaku dan kampunghalamanku
tanah asing yang lalu jadi kampunghalaman
lantaran aku selalu disangkal
selalu dicekal
berkepanjangan dan tak pula berkesudahan
oleh undang-undang – oleh ketetapan-ketetapan
yang bagakain jalan tak berujung,-

————————————————-

Paris,- 23 Oktober 05,-

—–Original Message—–
From: sastra-pembebasan@yahoogroups.com [mailto:sastra-pembebasan@yahoogroups.com] On Behalf Of Rio Wardhanu
Sent: Monday, October 24, 2005 3:26 PM
To: sastra-pembebasan@yahoogroups.com
Subject: RE: #sastra-pembebasan# puisi PULANG ke PARIS

:::Orang-Orang Yang Bergelimpang:::

hanya sekali digutuk orang,
mengadunya ribuan
pergi di rumah tetangga,
hingga benar-benar kerasan.

Sebetulnya kami kasihan,
Larangan dulu tetap saja terngiang,
Padahal Bapak sudah lama meriang,
Dan boleh-boleh saja anaknya pulang.

Kalau benar cinta rumah Ibu di sini,
Marilah-kemari,
Tak ada alasan lagi,
Terbuang dalam plesiran

Kayumanis,
24 Oktober 2005

—–Original Message—–
From: sastra-pembebasan@yahoogroups.com [mailto:sastra-pembebasan@yahoogroups.com] On Behalf Of la_luta
Sent: Tuesday, October 25, 2005 5:52 PM
To: sastra-pembebasan@yahoogroups.com
Subject: Re: #sastra-pembebasan# puisi PULANG ke PARIS

Wahai anak-anak bangsa,
penghuni di bumi alam kaya raya,
merekalah berjiwa rakus berkuasa,
yang mengutuk antar umat manusia,

Sebetulnya bangsa kami kasihan,
telah memiliki jiwa tidak manusiawi
padahal bapak penguasa hidup bermewahan
dan mustinya mengakui kejahatan antar insani

Kalau benar cinta Ibu pertiwi,
marilah menuntut keadilan,
biar pun bapak penguasa sudah butatuli,
dan boleh-boleh saja anaknya sadar sejarah kebenaran
40 tahun berdarah tak ada alasan lagi,
untuk hidup terbuai dalam plesiran.

Mokum, 25 Oktober 2005

La Luta Continua!

—–Original Message—–
From: sastra-pembebasan@yahoogroups.com [mailto:sastra-pembebasan@yahoogroups.com] On Behalf Of Rio Wardhanu
Sent: Wednesday, October 26, 2005 8:37 AM
To: sastra-pembebasan@yahoogroups.com
Subject: RE: #sastra-pembebasan# puisi PULANG ke PARIS

Merekalah Sang kaum lama,
Pecinta tanah air sejati,
elok terbang tinggi,
berkelebat laksana Rajawali,

Kami makhluk baru,
Lahir di tanah busuk,
Berkubang nanah dan sampah,
Kamilah cacing tanah,

Kami sanggup melata,
Merasa dan siap didera,
Kulit mengelupas dalam usaha,
Bukan dengan sekadar kata-kata,

Wahai sang Rajawali,
Marilah-kemari menjejakkan kaki,
Jangan hanya mengepakkan gagah,
dan mengirimi tanah kami dengan tahi-tahi.

Kayumanis, 26 Oktober 2005

“Young people are not leaders of tomorrow, they’re leaders of today”

—–Original Message—–
From: sastra-pembebasan@yahoogroups.com [mailto:sastra-pembebasan@yahoogroups.com] On Behalf Of nugroho_dp
Sent: Thursday, October 27, 2005 10:49 AM
To: sastra-pembebasan@yahoogroups.com
Subject: Re: #sastra-pembebasan# puisi PULANG ke PARIS

wahai pengelana tak pernah pulang,
kau bela kemiskinan dan orang miskin,
kau tulis puisi
nelayan dan petani

tapi kau hidup di masa lalu,
kau buai dengan abu revolusi,
kau siram dengan darah dan api,
kau selalu berkata:
keadilan dan kutukan..

aku katakan: sudah cukup apa yang kau bicarakan,
kamilah ahli waris tanah negeri,
kami penerus Bung Karno, Bung Hatta, Soekarni,
dan pemuda pemudi Indonesiaku yang kucinta,

memang kemiskinan masih ada,
memang ketidakadilan masih melegenda,
memang ketidakjujuran masih mengemuka:

tapi tidak untuk kebangkitan dendam masa lalu,
tidak bagi siapa yang ingin mengadu-adu,
rakyat dan pemerintahku.

kamilah rakyat, kamilah tentara,
kami jaga bersama dengan penuh asa:
masa depan milik kami, dan kami harus benahi..

tapi tidak untuk revolusi:
kamilah yang akan membenahi…

sekali lagi: Tidak untuk revolusi!!!
kamilah rakyat, kamilah anak negeri,
di negeri kami,

semua masalah akan kami atasi:
satu persatu sampai habis tenaga kami,
tak kenal menyerah,
karena demikian itu pelajaran sejarah:
sekali berarti, sesudah itu mati.

Menuju Pemerintahan yang Kuat dan Bermartabat:
semangat arek Suroboyo: oktober 2005.

::: Kedatangan Mas Janu :::

From: room99@yahoogroups.com [mailto:room99@yahoogroups.com] On Behalf Of hafid
Sent: Friday, December 09, 2005 3:05 AM
To: room99@yahoogroups.com
Subject: [room99] titip warga baru

dear para sesepuh jakarta,

Barusan tadi pagi, saya dapet sms dari seorang kawan
yang isinya ngabarin kalo akhirnya dia terpaksa hijrah
ke jakarta. Berat sebenernya, karena bagaimanapun
dia salah satu karib di perantauan yg cukup dekat.

Lewat email ini, saya mo minta perkenanan sedulur
sekalian, supaya karib saya tadi dapat diterima dalam
keanggotaan qiyu-qiyu konsulat jakarta.

Buat dian, selamat berkumpul lagi dengan rusuk yg hilang.
Buat pak lurah rio, titip “barang antiq” ini ya 🙂

ps:
janu keterima di MT Mandiri Syariah
berangkat dari jogja sore ini, jam 16.00 naek travel

salam,
-hafid-

From: room99@yahoogroups.com [mailto:room99@yahoogroups.com] On Behalf Of Rio Wardhanu
Sent: Monday, December 12, 2005 9:03 AM
To: room99@yahoogroups.com
Subject: RE: [room99] titip warga baru

Salam Juga buat Mas Hafid –Juru Kuncen- Mataram J

Kami,
Mewakili warga Kiyu-kiyu Kelurahan Semanggi, Cabang Batavia, Politbiro Indonesia Bagian Barat
Sudah mendengar kabar tersebut.
Bahkan kami sudah merencanakan SambutKiyu,
Yakni sebuah acara otentik dari kami untuk menyambut kedatangan warga kiyu-kiyu yang akan bermukim di wilayah “kekuasaan” kami;
Acara-nya sederhana, seperti biasa..: Pesta, Buku dan Wanita..hehehe

Demikian sedikit informasi dari kami,
Semoga Djokdja aman dan terkendali;

Salam hangat,

Lurah Semanggi;

… Tentang Cerita Keluarga …

—–Original Message—–
From: sastra-pembebasan@yahoogroups.com [mailto:sastra-pembebasan@yahoogroups.com] On Behalf Of Rio Wardhanu
Sent: Tuesday, December 27, 2005 4:52 PM
To: sastra-pembebasan@yahoogroups.com
Subject: RE: #sastra-pembebasan# Nikmati Hidup

::: Nikmati Hidup :::

Setelah lima hari bekerja, Sabtu pagi adalah hari yang paling saya
nantikan; Setelah sholat subuh dan mandi, paling nikmat adalah mengambil sebungkus rokok yang semalam telah saya siapkan; lalu memohon dengan elegan kepada istri tercinta untuk memesan sebuah permintaan, sembari ongkang-ongkang
kaki di halaman depan;

Ada yang bilang merokok itu membikin kita lekas mati;
Saya jawab: Untuk apa hidup lama kalau tidak Menikmati Hidup ini?
Biar saja saya cepat mati, tetapi saya bisa menikmati hidup;
Resepnya cukup tiga untuk hidup yang nikmat;
Satu, kopi kapal api kental-mengepul-ngepul bikinan istri tercinta;
Dua, rokok kretek djisamsoe yang sering dihadiahkan dari kawan;
Tiga, kompas yang baru saja di lempar tukang koran di halaman rumah.

Isep rokok, nyeruput kopi, dan komat-kamit baca koran di sabtu pagi
adalah secuil surga yang dapat dinikmati; Biasanya jam delapan ritual
ini akan segera berakhir, karena istri tercinta gantian meminta jatahnya
diantarkan ke Pasar Palmeriam;

Setelah lima hari bekerja,
Sabtu pagi adalah secuil waktu yang ditunggu;


Rio,
Kayumanis, 27 des, 05

komentar – komentar :

—–Original Message—–
From: sastra-pembebasan@yahoogroups.com [mailto:sastra-pembebasan@yahoogroups.com] On Behalf Of aditya wardhana
Sent: Tuesday, December 27, 2005 10:51 PM
To: sastra-pembebasan@yahoogroups.com
Subject: RE: #sastra-pembebasan# Nikmati Hidup

Nikmat Bro….
Life is Beautifull at that moment

—–Original Message—–
From: sastra-pembebasan@yahoogroups.com [mailto:sastra-pembebasan@yahoogroups.com] On Behalf Of omie lubis
Sent: Tuesday, December 27, 2005 11:52 PM
To: sastra-pembebasan@yahoogroups.com
Subject: RE: #sastra-pembebasan# Nikmati Hidup

hahahahhaha thats cute ! whatever floats your boat heh? bagi pekerja keras akhir pekan adalah surga…bagi pemalas adalah hari yang membosankan.

heri latief wrote: rokok-kopi-koran
dunia selebar kaca
: internet

—–Original Message—–
From: sastra-pembebasan@yahoogroups.com [mailto:sastra-pembebasan@yahoogroups.com] On Behalf Of Lina Dahlan
Sent: Wednesday, December 28, 2005 11:26 AM
To: sastra-pembebasan@yahoogroups.com
Subject: Re: #sastra-pembebasan# Nikmati Hidup

Nikmati Hidup
Orde Baru Belum Mati
Hidup, sesuatu yang perlu dinikmati
Mati, sesuatu yang mesti dihadapi
Gampang….

Orang sufi bilang
dunia ini hakikatnya adalah kematian.
“ketika seseorang masih hidup sebenarnya dia ini tidur,
dan dia bangun ketika matinya”.
Bahkan dalam kematian penglihatan manusia menjadi sangat tajam.
Apa yang tidak terlihat dalam kehidupan ini
menjadi tampak jelas pada masa kematian.
Ketika matilah manusia mengalami kehidupan sebenarnya.
Njelimet…

Nikmati hidup
Cara bersyukur kepadaNya
atas nikmat hidup anugerahNya

Orde Baru belum mati
Sapa peduli?
Yang penting
bisa menikmati hidup

aih..aih…

—–Original Message—–
From: sastra-pembebasan@yahoogroups.com [mailto:sastra-pembebasan@yahoogroups.com] On Behalf Of d3dy_l1m
Sent: Wednesday, December 28, 2005 5:53 PM
To: sastra-pembebasan@yahoogroups.com
Subject: Re: #sastra-pembebasan# Nikmati Hidup

wah… mbak Linda, penikmat hidup sejati nich….
ada benar nya juga kata mbak Linda ini, wong kita nich hidup untuk
di nikmati.
mungkin hidup ini tidak akan terasa nikmat kalau Orde Baru tidak
bikin kita menderita.
bagaimana bisa membedakan manis kalo kita tidak mengenal
pahit,mungkin dunia ini tidak akan nikmat kalau orang2 seperti Soe
Harto itu tidak ada… ya terima kasih juga buat “Beliau” karena
tanpa dia, mungkin puisi2 indah seperti yang di tulis senior2
sekalian tentang orde baru takkan ada.
dan terimakasih juga untuk “Beliau” karena saya telah di cekoki
Sejarah palsu tentang G30S, sehingga buat mata saya yang sipit jadi
melek.

—–Original Message—–
From: sastra-pembebasan@yahoogroups.com [mailto:sastra-pembebasan@yahoogroups.com] On Behalf Of Rio Wardhanu
Sent: Wednesday, December 28, 2005 4:51 PM
To: sastra-pembebasan@yahoogroups.com
Subject: #sastra-pembebasan# ::Cari Nama::

::Cari Nama:::

Akhir-akhir ini istri di rumah mengeluh, perawakannya membesar di bagian
tertentu. Katanya: Pinginnya sih yang satu itu dipindah ke tubuh saya;
“wah…apa dapat???”

Yuhuuu, betul..istri sedang mengandung anak pertama. Saya begitu riang dan gembira! Lambat laun, bagian tertentu itu memberi sinyal dan seakan-akan berkata kepada saya:
“hey, Ayah…saya sekarang sudah lima bulan lho..ngomong-ngomong, nama saya siapa, Yah..???”

Wah, baru keinget, ternyata saya harus cari nama, minimal dua: nama laki dan nama perempuan…waduh, mesti banyak bertapa nih!
Kata orang: sekarang jamannya nama religius; kalau pria berilah nama: Rizal, Ahmad, dan nama-nama orang berhidung mancung lainnya; Tapi hati kecil saya menggerutu: “ah, kasihan anaka saya kelak, bakalan susah ngurus Visa ke Amrik, nih!” Nah, kalau perempuan, sebaiknya berilah nama bertema relijius juga, tetapi sedikit dipoles modernisasi: Najwa, Nayla, Salsabila, Zahra dan nama cantik-cantik lainnya;

Betul sih itu oke, kedengarannya merdu, tapi apa artinya ya? Kok
menyebut nama seperti itu ndak bikin getar di hati ya?!

Dibukalah kitab lawas, buku nama-nama, literatur pujangga Jawa, dan
memperhatikan nama-nama orang sukses di bidangnya. Mungkin yang belum saya lakukan adalah sowan ke orang sepuh yang telah lama membuatkan nama bagi Bapak belia seperti saya.

Eh, tiba-tiba pada suatu malam, mertua menilpun dan menginginkan nama belakangnya ditempel di nama terakhir calon cucunya. Alamak!


Rio,
Kayumanis, 28 des 05

komentar-komentar :

—–Original Message—–
From: sastra-pembebasan@yahoogroups.com [mailto:sastra-pembebasan@yahoogroups.com] On Behalf Of aditya wardhana
Sent: Thursday, December 29, 2005 12:05 AM
To: sastra-pembebasan@yahoogroups.com
Subject: Re: #sastra-pembebasan# ::Cari Nama::

Rio Wardhanu Jr.

That’s a good name

—–Original Message—–
From: sastra-pembebasan@yahoogroups.com [mailto:sastra-pembebasan@yahoogroups.com] On Behalf Of Rio Wardhanu
Sent: Friday, December 30, 2005 4:09 PM
To: sastra-pembebasan@yahoogroups.com
Subject: #sastra-pembebasan# :::Anggar:::

::: Anggar :::

“trang-trang-tang tang-teng-tong!”

Eitss…, bukan anggar macam ini yang saya maksud.
Ya, betul anggar di sini ya artinya mengira-ngira atau memperhitungkan
alias budget.

Setiap bulan, saat tanggal tua, saya dan istri biasa saling
gontok-gontokan, saling mempertahankan pendapat dan penuh dengan intrik
kepentingan walaupun diakhiri dengan berpelukan ;). Lewat media sebuah
buku sejenis “leces” tipis, penuh coretan dan angka hitung-hitungan
kasar di pinggir-pinggir sampul belakangnya.

Mau gimana lagi, karena ekonomi yang masih ngalor-ngidul dan masih
sebagai orang gajian, pendapatan per bulan harus betul-betul
dipertanggungjawabkan di hadapan isteri,”si kaka” dalam perut dan
tentunya keluarga di kampung;

Setelah hitung-hitungan Laporan Pertanggung Jawaban masing-masing
“fraksi”, babak kedua adalah hitung-hitungan rencana anggaran bulan
depan;

Cara paling gampang, saya tidak mau diganggu-gugat untuk biaya abonemen Kereta, beli koran, rokok dan kopi, sebagaimana mestinya; dan istri pun tak mau kalah “Yah, pokoknya Bunda harus punya duit untuk bayar kursus jait, bayar ojek, majalah femina dan susu buat kaka!”

Alih-alih pingin 30% pendapatan untuk tabungan, malah dua minggu pertama anggaran kami sudah jebol duluan. “Pyuhhh…” Mulailah akrobatik pertengahan bulan dimulai; kepala jadi kaki dan kaki silahkan mikir sendiri.

Makanya, kalau teman kantor ada yang bertanya: ” Pak, mau taun-baruan di mana, nih? Ajak-ajak donk..!?”
Hanya butuh Sepersekian detik untuk saya jawab dengan tegas dan lantang:
“Emang gw pikiriiin…???!!!” hehehe…

—–
Rio,
Kayumanis, 30 des 2005-12-30
——-

ada sih yang bilang:
“makan-gak makan yang penting malem taun-baruan” 🙂

—–Original Message—–
From: sastra-pembebasan@yahoogroups.com [mailto:sastra-pembebasan@yahoogroups.com] On Behalf Of Rio Wardhanu
Sent: Tuesday, January 03, 2006 5:29 PM
To: sastra-pembebasan@yahoogroups.com
Subject: #sastra-pembebasan# :::Siapa Dia?:::

::::Siapa Dia?:::

Istri saya ada di sana, pojok belakang rumah, berkutat dengan cucian
kotor, baju bertumpuk dan piring yang tertunduk.
Sedangkan saya di sini, di teras depan, saat mendung tak terbendung;
Saya sedang berpikir keras untuk mencari sebuah alasan;

..Yang, aku mau ketemu teman kuliah..
Akh..!! terlalu sederhana. Biasanya dia akan langsung ikut untuk alasan
semacam itu.

Yang, aku mau ke kantor, lembur. Hmmm…Pasti jawabannya: “Tumben
lembur? Bilang aja sama Bos, gak bisa! Mau anter isteri ke Bidan, kalau
gak hari ini, besok bidannya udah berangkat naek haji, bereskan??!”..nah
lho…

Saya melirik arloji. Masih dua jam tersisa untuk menemuinya. Aduh..apa
ya yang bisa membuatnya mengijinkan saya pergi?…Apakah saya harus
jujur?

-Sreng-sreng-
Nah, istriku sekarang sedang membuatkan saya makan malam;
“Yah…tahu bacemnya digoreng kering atau biasa..?”, teriak istriku dari
dapur;
” Setengah mateng aja Bun, ngirit gas sama bimoli!”, jawaban yang
disertai penekanan penghematan; Walaupun arti sebetulnya adalah supaya
cepat diangkat, cepat disantap dan lalu lekas pergi dengan alasan yang
masih pusing kubuat.

” Waduh, Yah, apinya mengecil..gas-nya abis deh..Beliin donk,
Yah..duitnya di laci nomer dua;”
“Cilaka…!” saya sudah siap berangkat dengan alasan yang saya kira
tepat, eh…gas tiba-tiba habis..Ini pasti gara-gara setan lewat!”, saya
mengumpat.

-Tik..tik…tik..-
Detik berjalan dengan cepat. Kulewati Kayumanis, Utan kayu, sampai
Rawamangun, tak ada satupun tabung gas yang layak saya sikat.
“Uhh”..kayuhan sepeda saya makin melambat.

-nit..nit..nit..-
Menit demi menit menyusul dengan melesat. Kukitari Cempaka putih,
Percetakan negara, hingga Kramat, warung yang menjual gas tak ada yang
nampak; Sialan..sepuluh menit lagi saya berkhianat..Ingkar Janji;
Kukayuh sepeda dengan cepat, namun tak juga kulihat tabung gas
keparat!”.
Setengah jam lewat dari sebuah janji sepakat, saya merapat pada warung
mungil di pojokkan stasiun Kramat. Kubeli tabung gas isi, yang harganya
bikin saya makin melarat. Setelah dapat, kukayuh sepeda cepat-cepat.

-jam..jam..jam-
satu jam dari perjanjian telah lama terlewat.

“Pyuhhhh…”
Setelah kugotong ke dapur, saya lihat tahu bacem yang tertunduk lesu,
ditinggal lama oleh api gas biru. Hati ini tiba-tiba terharu.

Saya menyerah, saya mengaku kalah..saya sudah tak berminat untuk
beralasan keluar rumah…saya lelah.
Kupapah kaki yang terengah-engah…Saya kawatir si Dia tak terima
dikhianati karena saya yang tak mengirimkan kabar berita.

Kupencet huruf pada handphone, kulayangkan pesan singkat:
” Sorry, Her..nnton bareng Jrman-Blanda d Kafe Bola, tak kwsa trlaksna,
tp totoan ceban ttp brlaku, 2-0 utk Blanda, ‘c ya;

=====
Rio,
Kayumanis, 3 Januari 06
=========

*tulisan Menyambut Piala Dunia 2006..*

—–Original Message—–
From: sastra-pembebasan@yahoogroups.com [mailto:sastra-pembebasan@yahoogroups.com] On Behalf Of Rio Wardhanu
Sent: Thursday, January 05, 2006 12:18 PM
To: sastra-pembebasan@yahoogroups.com
Subject: #sastra-pembebasan# ::: Bubur :::

:::Bubur:::

Tersebutlah Suami-Istri raksasa yang tinggal di laut kidul, selatan
Pulau Jawa;

Kala senja dengan lembayung jingga surya di ufuk barat, sepasang
suami-istri ini sedang bercengkrama di beranda. Si istri berkata: Mas,
sembari ngobrol, mumpung di awal tahun 2006 ini saya hadiahkan bubur
paling enak buatmu, Mas! Namanya “Bubur Bencana Indonesia Raya.. Let’s
go, yeaahhh!”
Suami berkata: “wuihh..seru nih..?! Sini, saya coba…! (lalu sang suami
mengicipi dan berlanjut melahapnya dengan genap)
“..slurpppps..akh…! waduh..enak sekali Bu, ini dibuat dari apa?. Boleh
nambah lagi kan, Bu..?”

Si istri mesam-mesem dipuji oleh suami, lalu mengeluarkan catatan resep
yang sempat ditulisnya:

“Bubur ini memakai beras mancanegara, impor punya lho, Mas…ternyata
harganya lebih murah; saya beli dari pasar induk Cipinang, mereknya:
“Beras Duka”.
Kuah sopnya saya buat dari kaldu sumsum anak manusia, korban kekerasan
rumah tangga dan busung lapar; mudah lho Mas dapetnya.
Kalau suwiran daging ayamnya, ini dari ayam organic Mas, bukan ayam yang
tewas akibat flu burung lho…, ini saya beli di “kemchick”, miliknya
Oom Bob Sadino..mahal sih, tapi kan yang penting sehat Mas..gak
mengandung formalin; kualitasnya setara Kobe Beef; Nah, kalau asinnya
lebih dari biasanya kan? Ini garam konsentrat lho Mas..merk dagangnya:
“garam air mata”. Bukan bikinan orang Madura, tapi dari air mata
“manopemnus” alias manusia non pemerintahan nusantara; selain mengandung
iodium, tentunya mengandung protein luka, vitamin bencana, dan lemak
aniaya; bikin makin gurih bubur kita ini Mas oh ya ini 100% tidak
mengandung kolesterol nahagia lho Mas..pokoknya kalori deritanya tinggi
banget!;
Nah, umbi gorengnya ini saya curi dari pedalaman Papua, di pelosok dusun
Yakuhimo, umbi orang hitam, ternyata semanis warganya; enak gak, Mas..?

“Wah, enyak..enyak..! ternyata selain pandai membuat roti cane ala
tsunami yang Ibu buat tahun lalu, sekarang Ibu pandai membuat resep baru
ya…?!”

“Ah..kalau aku sih, Mas..tergantung ada bahannya atau enggak?!..selama
bahannya ada dan mudah mendapatkannya, gampang deh buatnya…! eh,
ternyata makin kesini makin melimpah-ruah bahan-bahan-dasarnya!
Semangkin murah-murah lagi..!”

Demikianlah, di temaram petang laut jawa, dua manusia raksasa
bergembira, hidup makin sejahtera dan berbahagia di negara Indonesia;
Bagaimana dengan anda?

====
Rio,
Kayumanis, 4 Januari 2006
=======

—–Original Message—–
From: sastra-pembebasan@yahoogroups.com [mailto:sastra-pembebasan@yahoogroups.com] On Behalf Of Rio Wardhanu
Sent: Friday, January 06, 2006 4:42 PM
To: sastra-pembebasan@yahoogroups.com
Subject: #sastra-pembebasan# Saat Perang

::: Saat Perang :::

Ada saatnya saya menikmati betul peranan sebagai suami siaga:
siap-antar-jaga; Tapi paling susah itu kalau saya sedang bertengkar dengan istri. Mau makan mesti jaga gengsi, terpaksa keluar rumah atau masak sendiri.
Mau ngopi harus rela godog air dan menyeduh dengan hati-hati.
Sampai mau menyanyi, bersenandung atau bersiul pun harus pilih-pilih
lagu yang tepat.
Jangan sampai tanpa sadar menyanyikan lagu: “Aku cinta kau dan dia..”,
bisa berabe nantinya!
Melihat saya hendak merokok, baru pegang bungkusnya saja, dia langsung
batuk-batuk: “Uhuk…uhuk..”, sembari pasang pose tangan kanan
mengelus-elus perutnya yang makin membuncit;
Benar juga kata sahabat saya: “Janin, Ibu hamil dan menyusui dapat
membahayakan eksistensi para perokok”.hehehe…

Api cemburu memang selalu ada setiap waktu;
Apalagi kalau saya mengerjakan hal-hal yang jarang sekali saya lakukan.
Misalnya: saya pergi main catur dengan tetangga samping rumah, setibanya
di rumah dia akan berkomentar:
“Baru latihan skak mat ya, Mas..? Iya deh, raja kalau jalan paling cuma
satu langkah, geser maju, mundur, kanan, kiri..gak bisa kemana-mana!
Sama seperti saya, kerjanya di rumah terus…! Enggak berguna, makin
lamban..la..la..la.laa..”

nah lho..?!

Tapi tentu saja, ada saat-saat gencatan senjata, romantika diantara
lara. Namun anehnya, terkadang saat bangun di pagi hari “peperangan”
belum juga reda dan kembali mengambil alih atsmosfer keluarga. Padahal
kalau dipikir-pikir target sasaran sudah dibombardir sedemikian rupa;
Jangan-jangan bendera putih yang diarak semalam hanya akal-akalannya!?

Walau begitu saya akan berkata padanya: “Sayang,..bagaimana pun juga
Ayah tetap cinta kamu dan dia”…sembari menunjuk perutnya!

===
Rio,
Kayumanis, 6 Januari 2006
======

—–Original Message—–
From: sastra-pembebasan@yahoogroups.com [mailto:sastra-pembebasan@yahoogroups.com] On Behalf Of Rio Wardhanu
Sent: Friday, January 13, 2006 9:26 AM
To: sastra-pembebasan@yahoogroups.com
Subject: #sastra-pembebasan# ::::::::Kenapa Takut?:::::::::::

:::Kenapa Takut?:::

Saya adalah pekerja.
Pergi pagi hari dan pulang malam adalah rutinitas saya; dengan
penghasilan serba pas, harus pandai hitung-hitungan ongkos dan berhemat.

Setiap pagi, setelah baca koran, nyeruput kopi, sarapan dan mandi serta
gosok gigi, saya tidak dapat langsung berangkat kerja; kenapa? Karena
menanti istri saya menyiapkan tiga kotak nasi untuk makan siang;(jadi
ingat masa taman kanak-kanak;)

Isi kotak pertama adalah nasi dengan bawang goreng di atasnya; kedua,
sayur sop atau sayur asem atau sayur-mayur lainnya yang menyegarkan
selera; ketiga tentunya lauknya, tapi jangan heran kalau isinya nabati
semua: nugget tempe, tahu bacem, oseng tempe, terong balado, urap,
karedok dan sebangsanya (rujak-gado-gado dan pecel). Apabila kotak
ketiga yang dibawa adalah daftar terakhir, biasanya tidak perlu bawa
kotak kedua; serbaneka nabati ini akibat harga tega dari penjual;
melangit dan bakalan susah didapat; seumpama tak ada perayaan lebaran
kurban, maka daging kambing dan daging sapi sulit sekali terbeli;

Pergi pagi, pulang malam adalah manusiawi; tanpa perlu diratapi namun
selalu diperjuangkan. Karena hidup bukan berisi perenungan-perenungan,
tapi hidup adalah kerja keras dan usaha tiada henti;

Banyak hal, saya dan istri berbeda, namun untuk yang ini kami sepakat:
“kita lahir telanjang tanpa dibekali apa-apa dan nantinya akan wafat
dengan tanpa membawa apa-apa pula; kenapa takut?”

—-
Rio,
kayumanis, 13 jan 2006
—————–

—–Original Message—–
From: sastra-pembebasan@yahoogroups.com [mailto:sastra-pembebasan@yahoogroups.com] On Behalf Of Rio Wardhanu
Sent: Monday, January 16, 2006 3:36 PM
To: sastra-pembebasan@yahoogroups.com
Subject: #sastra-pembebasan# :::Ketidakpastian:::

:::ketidakpastian:::

Ketidakpastian datangnya hujan
Seperti keberwujudan awan
Tampak namun sulit digenggam

Lompatan seekor katak
Panjangnya tak sama
Seperti wajah kita
walau terlahir kembar

lalu kemana masa depan
akan menantimu
Ataukah kau yang akan
menyergapnya
Selayak wartawan infotainment di depan
parkiran

ataukah kau kembali merajuk tuhan,
seakan-akan kaulah yang diutamakan

ingat
kenyataan yang disuguhkan
dari segala perbuatan manusia
tidak dapat sepenuhnya dikuasai
bahkan
oleh kekerasan

karena
sesungguhnya manusia
diantaranya
tidak takut akan penindasan

manusia melawan atau bertahan

perlawanan inilah
pertahanan inilah
sejatinya bentuk keimanan

kepercayaan manusia akan
keberadaan hidupnya sebagai ‘manusia’

—–
Rio,
kayumanis, 16 jan 2006
———-
—–Original Message—–
From: sastra-pembebasan@yahoogroups.com [mailto:sastra-pembebasan@yahoogroups.com] On Behalf Of Rio Wardhanu
Sent: Tuesday, January 17, 2006 4:46 PM
To: sastra-pembebasan@yahoogroups.com
Subject: #sastra-pembebasan#

:::: Masa depan ::::

Banyak yang ingat masa lalu, bahkan mengingat-ingatnya.
Saya ingin melihat masa depan. Tolonglah.

Masa depan tentang kebahagiaan. Aturan-aturan yang memberikan kesempatan
sama.
Memberikan penghidupan lebih baik, tanpa perlu bermegah-megahan.
Perlakuan-perlakuan yang indah tentang kemanusiaan. Kegamangan atas
sejarah keliru, rasa malu atas aniaya dan tipu daya.

Masa depan bukan saja nusantara, mayantara, melainkan juga seluruh
manusia.

Tolonglah.
Pengadilan manusia yang adil. Hukum dan keadilan yang bertegur sapa,
saling memagut rindu dan membuahkan cinta keluhuran manusia.
Pasar yang memperdagangkan kejujuran. Tawar-menawar seadanya dan
memenuhi kebutuhan seluruh anak zaman.
Pemimpin yang mewariskan kebaikan bagi masa depan selanjutnya.
Rakyat yang menyokong kehidupan sejahtera.

Wahai Istriku,
Hadiahkan aku pembawa nama keluarga yang mengecap masa depan
seperti ini.


Rio,
kayumanis, 17 Januari 2006
————————

::: Tamu dari Djokja :::

From: room99@yahoogroups.com [mailto:room99@yahoogroups.com] On Behalf Of Rio Wardhanu
Sent: Friday, March 24, 2006 2:42 PM
To: Cholis Maryuni; Fanny Kurniawan; RIEKA; LESTARI HANDAYANI; room99@yahoogroups.com
Cc: HUKUM UGM_dwi okfiati; HUKUM UGM_Iffah Saaidah; HUKUM UGM_Tri Gati Mareta; mahendra; wikan@inalum.co.id
Subject: [room99] [SambutKiyu] Koempoel Bocah di Plaza Semanggi
Importance: High

Pengoemoeman
Yuk, Bareng-bareng pada Kumpul

Malem ini,
(di atas jam tu7uh jangan lebih dari jam sepu10h)
di
Plaza Semanggi
(biasa, …tempat nongkrong murah meriah..FoodCourt lantai 3A)
Bintang Tamu:
Kanjeng Raden Tumenggung Mas Hafidh (hp. 0815689
8127)
(Ketua Partai Kiyu-kiyu POLITBIRO JOGJAKARTA)

Kita berbicang-bincang apa saja, asal jangan yang jorok-jorok
Pokoknya mah, MEONG! Makan Enak dan Omong Kosong…
Salam kompak,

Raden Haji Oma Irama
Sekretaris Desa

Posted in Sayap Garuda | Leave a Comment »

::: Pagi Kemarin… ::: (tulisan masa lalu)

Posted by joernalist on May 4, 2007

Selamat Pagi, Indonesia. (dibaca dengan aksen khas Gobind)

Kemarin pagi saya tergesa-gesa untuk keluar rumah, bukan karena terlambat atau ada tugas yang harus segera saya selesaikan setibanya di tempat kerja…
Saya hanya penasaran, bagaimana sih wajah Jakarta di pagi Buta?

Dahulu, yang paling pertama saya hindari adalah Kota Jakarta sebagai tempat mencari nafkah, dan entah kenapa hal ini justru menjadi kenyataan yang rasanya sulit untuk dihindari.

Layaknya para pekerja muda yang lain, akhirnya lambat laun saya pun mulai terpengaruh dengan ritme rutinitas yang lumayan membatasi kreatifitas saya selayak saya hidup di Jogja…

Keluar dari rumah, masih jam 5 pagi, geliat tukang ojek, penjual bubur ayam, dan bajaj yang menderu menyapa saya dengan wajah penuh harapan untuk disinggahi.
Jujur, biasanya saya keluar berangkat kerja pukul 7 pagi, terkadang naik bis kota, atau numpang mobil sepupu.

Dan hasilnya memang ‘mepet’ detik-detik terakhir absensi warna merah. Tapi kemarin pagi sedikit lain.

Saya berjalan hingga Jalan besar Pramuka (karena saya tinggal di jalan sempit sekitaran Utan Kayu yang banyak dikenal dengan JIL-nya maupun komunitas Utan Kayu-nya GM, Ayu Utami. Di jalan Pramuka tanpa dinyana sudah lumayan berseliwearan bis Kota dan mobil pribadi. Dapat saya duga, kebanyakan mobil ini berasal dari bilangan Pulogadung dan mobil milik warga Bekasi.

Setelah merasa bosan dan sepertinya tidak ada yang bisa saya dapatkan di jalan Pramuka, saya berhentikan bajaj yang sepertinya memang sengaja sedikit melambatkan kecepatannya begitu akan melewati saya. Saya tawar 5 ribu dari 8 ribu yang dia ajukan. Tujuan saya adalah Pasar Palmeriam di sudut barat Matraman.

Saya lirik arloji, jam menunjukkan pukul 6 kurang 20. Saya tahu, kalau pasar tradisional pasti selalu becek walau tidak hujan, selalu bau walau penjualnya selalu mandi sebelum berjualan, dan selalu cerewet, berisik dan penuh ekpresi..Sudah cukup lama, kira-kira 4 bulanan saya tidak berbelanja di Pasar tradisional. Terakhir kali adalah belanja di Pasar Condong catur, 300 meter dari warung nasi milik saya yang sampai saat ini masih berjalan walau pun tidak setiap hari saya kunjungi. Namun entah kenapa pasar tradisional selalu bikin kangen. Beda dengan Carefour yang digdaya, di sini saya bebas untuk menawar sesuka hati, walaupun jatuh-jatuhnya ya mungkin malah sedikit lebih mahal dibanding ‘pasar tradisionalnya’ warga prancis tersebut. Bisa belanja sambil menyeruput teh anget di genggaman, sembari makan serabi yang masih mengepulkan uapnya. Bisa beli jeruk setengah kilo, namun menawar sembari makan jeruk tersebut yang mungkin kalau ditimbang seberat 1 ons sendiri. Bisa tertawa, bisa memprotes, bahkan bisa mengumpat dan diumpat.

I kind of person who love to express my self clearly…..

Itulah alasan yang membuat saya menggila-gilai pasar tradisional. Oh ya sebetulnya semanjak saya mengawali cerita ini ada yang saya tutup-tutupi. Sebetulnya saya tidak sendiri, tetapi berjalan bersama istri. Bahkan sebetulnya saya berangkat dengan setengah hati, dipaksanya untuk bangun ‘pagi’, selesai ‘mandi’ dan memakai deodoran yang lumayan wangi. Istri saya ingin sekali melihat pagi.

Yang sebetulnya saya pun belum pernah tahu apa itu ‘pagi’ di Kota ini.
Yah, inilah yang namanya konsekuensi…

Selamat Pagi..(masih dengan aksen-nya Gobind)
I love you all, I love you all, I love you all Indonesia..(kalo ini pake aksennya Catur)

Matur sembah nuwun,
Rio Wardhanu

NB: Buat DS dan bini, buat Pronggo dan calon istri, serta Hafidz, Janu, Supri dan Hendrik 98 beserta crew’nya.

Terima kasih sudah meluangkan waktu untuk datang di hari “itu”.
Dan untuk semua yang selalu mendoakan baik lewat sms, email dan dalam mimpi-mimpi teman-teman semua..

Terima kasih banyak…

Hormat Takzim,
Rio Wardhanu
Selasa, 22 Maret 2005

Posted in Sayap Garuda, Uncategorized | Leave a Comment »

English…Indonesian…no problemo!

Posted by joernalist on May 1, 2007

In Indonesia country, absolutely many people were born with perfect brain, brightly heart and good character. Unfortunately, most of them were born in poor condition. Their family has not enough money. Bad accesses for health, education, equality below the law, etc.
I do not know, how about government can not have respect, reaction and empathy to know about this phenomenon.
But, we are not fair if give judgment and a side punishment to government. Many rich people in Indonesia are richer than Singapore’s rich people.
Chinese ethnic in Indonesian is like lotus..
-to be continued-

Posted in Economic | Leave a Comment »

a tribute …the other joernalist..

Posted by joernalist on May 1, 2007

Alan Johnston banner

0 border=0 bgcolor=#a0a0a0>
width=”150″ height=”90″>



Search this site

or

the web

powered by FreeFind

Site search
Web search

width=”150″ height=”90″

  • Author

    A little something about you, the author. Nothing lengthy, just an overview.

    –>

Posted in Law, Uncategorized | Leave a Comment »

::: The Beauty Of Mathematics :::

Posted by joernalist on April 5, 2007

::: The Beauty Of Mathematics :::

Please enjoy it..

1 x 8 + 1 = 9
12 x 8 + 2 = 98
123 x 8 + 3 = 987
1234 x 8 + 4 = 9876
12345 x 8 + 5 = 98765
123456 x 8 + 6 = 987654
1234567 x 8 + 7 = 9876543
12345678 x 8 + 8 = 98765432
123456789 x 8 + 9 = 987654321

1 x 9 + 2 = 11
12 x 9 + 3 = 111
123 x 9 + 4 = 1111
1234 x 9 + 5 = 11111
12345 x 9 + 6 = 111111
123456 x 9 + 7 = 1111111
1234567 x 9 + 8 = 11111111
12345678 x 9 + 9 = 111111111
123456789 x 9 +10 = 1111111111

9 x 9 + 7 = 88
98 x 9 + 6 = 888
987 x 9 + 5 = 8888
9876 x 9 + 4 = 88888
98765 x 9 + 3 = 888888
987654 x 9 + 2 = 8888888
9876543 x 9 + 1 = 88888888
98765432 x 9 + 0 = 888888888

Posted in Uncategorized | Leave a Comment »

Smoke?…”Phuhh…(sigh)” Part 2

Posted by joernalist on April 4, 2007

Joernal, Jakarta; 04/04/2007; 07:26 AM (WIB)
Monas Corner,

Cigarette Regulatory in Indonesia is very no tight. Why? Is not a contrario condition compared in Europe and USA?
In Indonesia, Government has full interest with Cigarette company. “Cukai Rokok”-is called in Indonesian Language (Bahasa Indonesia) or Special Tax is the biggest profit center for government;
The biggest tax payer, person or company; both of them are come from Cigarette Industrialist;
Halim Family, Poetra Sampoerna Family are Indo-chinesse with the long history of the biggest tax payer in this country.

-to be continued-

Posted in Uncategorized | Leave a Comment »

Smoke?…”Phuhh…(sigh)”

Posted by joernalist on April 3, 2007

Joenalist, Jakarta: 4:09 PM (WIB)
Monas Corner;

The most potential industrial sector in Indonesia is cigarette. Smoke business in Indonesia is very-very huge market value; If any person told you that Banking sector or Telecommunication sector are the first and the best business in Indonesia, it is not completed true.
Bank Central Asia,Tbk, the biggest private bank in Indonesia owned Farralon Company. Do you know who is Farralon? In the back layer of this company, Djarum Kudus, the Big Three of Cigarette Company in Indonesia is the majority share owner.
On the other hand, the best Djarum’s competitor, H.M.Sampoerna (Djie Sam Soe owner) was bought by Phillip Morris (Marlboro owner), with values of transaction more than 2 billion US dollars.

-to be continued-

Posted in Uncategorized | Leave a Comment »

Hello world!

Posted by joernalist on April 3, 2007

Welcome to joernal.wordpress.com. the easy reading journal!

Posted in Uncategorized | 1 Comment »